Pucuk Monas Terbuat dari Emas? Jangan Sekadar Tahu, Ini Penjelasannya

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Senin, 23 Juni 2025 | 07:00 WIB
Ikon Jakarta Monumen Nasional (Monas). (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Ikon Jakarta Monumen Nasional (Monas). (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com -  Hari jadi kota Jakarta ke-498 yang dirayakan serentak hari ini, Minggu (22/6/2025) di beberapa wilayah mengingatkan kita bahwa Jakarta tidak sekadar Ibu Kota. Tapi lebih dari itu, Jakarta punya cerita serta saksi peradaban yang dinamis. 

Ikon Jakarta tidak lain tak bukan yakni Monumen Nasional atau Monas. Tapi tahukah kita sejarah berdirinya Monas dengan pucuk tugu yang terbuat dari emas 24 karat? Berikut penjelasannya.

Berdasarkan sejarah, pembangunan Monas dimulai pada 17 Agustus 1961 pada masa Presiden Republik Indonesia pertama Soekarno. 

Pembiayaan pembangunan Monas yang berlangsung pada 1961-1965 berasal dari sumbangan masyarakat. Prosesnya dibagi menjadi tiga tahap, yaitu:

Tahap pertama: 1961-1965

Tahap kedua: 1966-1968

Tahap ketiga: 1969-1976


Sebelum pembangunan, Soekarno menyeleksi desainer terbaik melalui pengadaan sayembara. Pemenangnya adalah Friedrich Silaban.

Friedrich kemudian dibantu oleh arsitek lainnya, yakni Soedarsono serta Rooseno, dalam pengerjaan proyek pembangunan tersebut.

Pada awalnya, tugu yang dibangun akan dinamakan Tugu Peringatan Nasional, namun diubah menjadi Monumen Nasional. Pembangunan tugu ini memerlukan dana sebanyak Rp7 miliar.

Dengan asumsi bahwa nilai 1 dolar AS pada 1960-an setara dengan Rp125, maka nilainya mencapai Rp266 triliun apabila dihitung menurut kurs dolar sekarang.

 

Berapa Berat Emas di Tugu Monas?

Selain lidah api, terdapat bagian lain di area Monas yang terbuat dari emas. Namun, diketahui berat bagian lidah api Monas adalah 50 kilogram. 


Secara keseluruhan, total berat emas di Monas mencapai 72 kilogram. Emas seberat 22 kilogram lainnya terletak di Ruang Kemerdekaan yang melekat di pintu gapura kemerdekaan burung Garuda Pancasila serta Kepulauan Indonesia.

Emas tersebut disimpan di kotak kaca yang juga menyimpan salinan naskah teks proklamasi. Kotak kaca itu pun dihiasi dengan bunga Wijaya Kusuma.

Pernyataan mengenai berat emas di Tugu Monas ini diungkapkan oleh akun sosial media resmi Monumen Nasional pada 15 Agustus 2021.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: