Puluhan Mahasiswa Asing Ikut Peringati HUT ke-80 RI

BeritaNasional.com - Puluhan mahasiswa asing di Universitas Brawijaya (UB) mengikuti pelaksanaan upacara bendera memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia yang diselenggarakan di area kampus tersebut di Kota Malang, Jawa Timur, Minggu.
Director of International Office Universitas Brawijaya, Dr Didik Hartono di Kota Malang mengatakan, mahasiswa asing yang mengikuti kegiatan upacara peringatan kemerdekaan berasal dari beberapa negara, seperti Jerman, Gambia, Sudan, Myanmar, Mesir, Pakistan, dan Timor Leste.
"Kami melibatkan mahasiswa asing pada pelaksanaan upacara bendera 17 Agustus dan ini menjadi suatu hal yang positif, totalnya ada sekitar 30-an mahasiswa asing," kata Didik.
Didik menjelaskan, pelibatan mahasiswa asing ini menjadi bagian dari upaya memperkenalkan semangat nasionalisme masyarakat Indonesia.
Sebab, lanjutnya, kemerdekaan bangsa Indonesia tidak diraih dengan cara instan, tetapi melalui banyak pengorbanan.
"Seperti tadi ada beberapa mahasiswa dari Timur Tengah memandang bahwa nasionalisme kita begitu hebat, karena mulai dari pucuk pimpinan tertinggi sampai masyarakat," ucapnya.
Para mahasiswa asing yang mengikuti upacara bendera mengenakan pakaian putih dan seragam dengan peserta lainnya.
Mereka terlihat mengenakan aksesoris dalam bentuk stiker bendera merah putih yang dipasang di bagian pipi, lalu hasduk yang dilingkarkan di leher. Ada pula yang membawa replika bambu runcing.
"Ada yang saya minta mengenakan pakaian adat masing-masing, terus dipadukan atribut kemerdekaan," katanya.
Didik menambahkan kehadiran mahasiswa asing dalam upacara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia menjadi cermin pendidikan inklusif yang selalu dijunjung tinggi oleh kampus tersebut.
"UB berkomitmen terhadap multikultur, kami menghargai tentang perbedaan," kata dia.
Sementara itu, mahasiswa asal Sudan sekaligus Ketua Mahasiswa Asing UB, Mohammed Bosha mengaku terhormat bisa dilibatkan sebagai peserta upacara Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.
Dia menyatakan benar-benar merasakan semangat kemerdekaan yang terpancar dari seluruh masyarakat Indonesia.
"Ini adalah pengalaman berharga yang tidak akan terlupakan sama sekali. Bagi saya, kemerdekaan itu bukan hanya sejarah, tetapi semangat persatuan dan perjuangan," kata Bosha.
Peringatan kemerdekaan Indonesia, disebutnya bukan sekadar acara seremonial semata, tetapi menjadi ruang kebersamaan antar-umat manusia.
"Ini memperkuat persahabatan antara bangsa. Terima kasih atas kesempatannya, semoga Indonesia selalu aman dan jaya," ucapnya.
Sumber: Antara
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 12 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu