Banjir Terjang Bali, BNPB Sebut Akibat Gelombang Rossby dan Kelvin

Oleh: Bachtiarudin Alam
Kamis, 11 September 2025 | 10:18 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI, Suharyanto. (Foto/BNPB)
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI, Suharyanto. (Foto/BNPB)

BeritaNasional.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI, Suharyanto mengungkap bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Bali akibat Gelombang Rossby dan Gelombang Kelvin.

“Bencana kali ini disebabkan oleh Gelombang Rossby dan Gelombang Kelvin,” kata Suharyanto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/9/2025).

Sekedar informasi Gelombang Rossby dan Gelombang Kelvin adalah fenomena atmosfer dan samudra yang mempengaruhi pola cuaca global, terutama di wilayah tropis. 

Perbedaan utamanya adalah Gelombang Kelvin merambat ke timur, tidak berpasangan, dan dipicu oleh kondisi angin di khatulistiwa, sedangkan Gelombang Rossby bergerak ke barat, membentuk pasangan, dan merupakan fenomena planet yang terjadi di fluida berputar seperti atmosfer dan samudra.

Meski begitu, Suharyanto menyebut kalau kondisi terkini di wilayah Bali untuk ketinggian debit air di beberapa sungai mulai kembali normal, setelah sempat dilanda curah hujan tinggi.

“Kondisi per malam ini jam 21.00 WITA tinggi muka air di sungai - sungai sudah kembali normal. Banjir ini disebabkan curah hujan yang sangat tinggi,” ucap Suharyanto.

Disisi lain, Suharyanto yang telah meninjau langsung bersama Gubernur Bali Wayan Koster pada Rabu (10/9/2025) malam telah menyatakan bahwa pemerintah pemerintah pusat akan segera membantu dalam penanganan bencana bagi masyarakat terdampak.

“Atas perintah Pak Presiden, beliau memerintahkan kepada saya untuk secepat mungkin menemukan korban yang hilang. Kemudian yang mengungsi, kebutuhan dasarnya jangan berkurang,” tuturnya.

“Kerugian yang dialami masyarakat agar semaksimal mungkin dibantu oleh pemerintah daerah, pemerintah pusat dan kementerian atau lembaga lain, sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku, jangan sampai menyimpang,” lanjutnya.

BNPB, kata Suharyanto, juga turut memberikan sejumlah bantuan yang diperlukan oleh masyarakat dan juga pemerintah daerah setempat dalam melakukan penanganan banjir ini.

“BNPB berikan bantuan kebutuhan dasar, peralatan penanggulangan bencana seperti pompa dan genset. Selain itu rumah masyarakat yang alami kerusakan akan diganti.

Adapun untuk data korban saat ini tercatat sembilan orang meninggal dunia dan enam masih dalam pencarian. Sehingga proses pencarian oleh tim gabungan kembali dilanjutkan pada Kamis (11/9/2025) hari ini.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: