Lulus Pendidikan RJAF Yordania, Kini TNI AU Punya Prajurit Bersertifikasi JTAC

Oleh: Bachtiarudin Alam
Kamis, 11 September 2025 | 17:40 WIB
Lima prajurit TNI AU lulus pendidikan RJAF Yordania dengan memiliki sertifikasi JTAC. (Foto/Dok TNI)
Lima prajurit TNI AU lulus pendidikan RJAF Yordania dengan memiliki sertifikasi JTAC. (Foto/Dok TNI)

BeritaNasional.com - TNI Angkatan Udara berhasil mencatatkan sejarah dengan keberhasilan lima prajurit perwiranya yang telah menuntaskan Pendidikan Joint Terminal Attack Controller (JTAC) di JTAC School Royal Jordanian Air Force (RJAF), Yordania, Selasa (9/9/2025).

Dipimpin Mayor Pas Fajar Kharisma, lima perwira tersebut menorehkan sejarah sebagai prajurit TNI pertama yang meraih sertifikasi ganda JTAC sesuai standar NATO Stanag 3797 dan US MOA.

“Pendidikan yang berlangsung selama tiga bulan (theory phase, simulator phase, live phase) ini diikuti oleh 15 peserta dari empat negara, yakni Indonesia, Yordania, Arab Saudi, dan Amerika Serikat,” tulis keterangan resmi dari Dispenau yang dikutip pada Kamis (11/9/2025).

Lima prajurit TNI AU mereka turut menjalani pendidikan langsung oleh instruktur JTAC dari Yordania, Inggris, Polandia, Australia, Selandia Baru, Belgia, dan Amerika Serikat.

“Berbagai aset udara multinasional turut dilibatkan, antara lain MD-350 Little Bird, AH-1 Cobra, AT-802 Air Tractor, F-16 Yordania dan Amerika Serikat, Eurofighter Typhoon Inggris serta Dassault Rafale Prancis,” tulisnya.

Prajurit yang tersertifikasi kemampuan JTAC atau Pengendali Serangan Terminal Gabungan adalah pasukan militer terlatih yang bertugas untuk mengarahkan dukungan udara jarak dekat (CAS) dan operasi udara ofensif lainnya dari posisi garis depan.

Dengan fungsi sebagai penghubung vital antara pasukan darat dan pesawat tempur, helikopter, serta pesawat nirawak (UAV) untuk memastikan tembakan yang efektif dan aman bagi pasukan kawan. Kemampuan JTAC ini pun sangat diperlukan bagi pertempuran modern.

“Kiprah para perwira TNI Angkatan Udara ini mencerminkan komitmen TNI AU dalam meningkatkan kemampuan Close Air Support dan Battlefield Air Interdiction, serta memperkuat interoperabilitas antara air crew dan ground forces guna menghadapi kompleksitas ancaman modern,” terangnya.

“Hal tersebut sekaligus menunjukkan semangat TNI AU yang AMPUH (Adaptif, Modern, Profesional, Unggul, dan Humanis), sebagaimana digelorakan oleh Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI M Tonny Harjono,” tandasnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: