Ange Postecoglou: Saya Tak Perlu Membuktikan Diri ke Siapa Pun di Nottingham Forest

BeritaNasional.com - Ange Postecoglou menegaskan bahwa dirinya tak punya beban untuk membuktikan apa pun, saat ia resmi memulai tugas barunya sebagai manajer Nottingham Forest.
Pelatih asal Australia itu diumumkan sebagai pelatih kepala Forest pada Selasa, sehari setelah klub memutuskan kerja sama dengan Nuno Espirito Santo, yang telah menangani tim selama hampir dua tahun di City Ground.
Kembalinya Postecoglou ke dunia kepelatihan terjadi tiga bulan setelah ia berpisah dengan Tottenham Hotspur. Meski musim Premier League yang dilalui Spurs di bawah kepemimpinannya berakhir buruk dengan finis di posisi ke-17, ia berhasil memberikan trofi pertama klub dalam 17 tahun lewat kemenangan di Liga Europa pada Mei lalu.
Postecoglou sempat mendapat banyak pujian di awal masa jabatannya di Spurs karena gaya bermain menyerang yang ia terapkan. Namun, musim yang penuh tekanan membuatnya harus terus menjawab kritik, terutama soal kegigihannya mempertahankan filosofi permainan intens meskipun tim menelan 22 kekalahan dari total 38 laga liga.
Ketika ditanya apakah ia berniat membungkam para peragu, pelatih berusia 60 tahun itu menjawab dengan santai:
"Saya tidak melihat ini sebagai soal pembuktian. Saya tidak perlu membuktikan apa pun kepada siapa pun.
Saya suka tim saya bermain sepak bola yang menarik, mencetak gol, dan membuat para suporter bersemangat. Saya tidak akan minta maaf untuk itu itulah saya."
Dengan nada bercanda, ia juga menambahkan bahwa kini saatnya melihat siapa saja yang benar-benar percaya pada visinya.
"Kita akan lihat siapa 'Ange believers' yang sesungguhnya," ujarnya, merujuk pada para pendukung yang tetap yakin dengan pendekatannya meski masa-masa sulit bersama Spurs.
Laga perdana Postecoglou sebagai manajer Forest akan langsung menguji kemampuannya, karena timnya dijadwalkan bertandang ke markas Arsenal pada Sabtu mendatang.
Tekanan untuk Bawa Trofi di Musim Pertama?
Meski Tottenham mengalami musim liga terburuk sepanjang sejarah mereka, gelar Liga Europa yang diraih atas Manchester United menjadi pembuktian penting bagi Postecoglou. Trofi tersebut sekaligus memperkuat reputasinya sebagai pelatih yang kerap mempersembahkan gelar di musim keduanya bersama klub.
Rekam jejaknya menunjukkan pola yang konsisten: ia memenangkan liga Australia bersama South Melbourne dan Brisbane Roar, serta meraih gelar J-League bersama Yokohama F. Marinos semuanya pada musim kedua. Di Celtic, ia bahkan sukses meraih trofi di dua musimnya secara beruntun.
Namun, saat ditanya tentang tren "musim kedua" itu dalam konferensi pers perdananya di Forest, Postecoglou tersenyum dan menjawab: "Saya menangkan double (dua gelar) bersama Celtic di tahun pertama. Mungkin saya harus (menang trofi musim ini) agar bisa lanjut ke tahun kedua di sini," katanya.
"Saya sudah katakan sebelumnya bahwa saya ingin memenangkan trofi. Itulah yang selalu saya lakukan sepanjang karier, dan saya ingin melakukannya juga di sini," lanjut Postecoglou.
Ia juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak menyangka harus angkat kaki dari Tottenham setelah sukses mempersembahkan gelar. Namun, ia tetap merasa bangga atas warisan yang ditinggalkannya.
"Saya pasti telah melakukan sesuatu yang benar. Tidak ada pendukung Spurs yang saya temui sekarang yang tidak ingin memeluk saya atau mengajak makan malam," katanya.
"Saya suka membangun sesuatu yang punya nilai jangka panjang. Di setiap klub yang saya tangani, saya berharap bisa meninggalkan kesan yang baik dan selalu disambut kembali." tandas Postecoglou.
HUKUM | 13 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 21 jam yang lalu