Dikritik Soal Taktik, Amorim: Bahkan Paus Pun Tak Bisa Mengubahnya

Oleh: Tim Redaksi
Sabtu, 20 September 2025 | 17:07 WIB
Pelatih Manchester United Ruben Amorim. (Foto/Premier League).
Pelatih Manchester United Ruben Amorim. (Foto/Premier League).

BeritaNasional.com -  Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, bersikeras untuk tetap menggunakan formasi 3-4-2-1 meski tekanan dan kritik terus berdatangan.

Setelah kekalahan dari Manchester City di derby pekan lalu, sorotan terhadap taktik Amorim semakin tajam. Namun, ia tetap bergeming.

Dalam sesi konferensi pers jelang laga melawan Chelsea, Amorim menyampaikan dengan nada bercanda bahwa sekalipun Paus datang memintanya mengubah formasi, ia tetap tak akan melakukannya.

“Tidak. Tidak ada yang bisa. Bahkan Paus pun tidak akan bisa mengubahnya...Ini adalah pekerjaan saya. Ini adalah tanggung jawab saya. Ini hidup saya. Jadi, saya tidak akan mengubahnya," kata Amorim.

Komentar tersebut muncul di tengah Minggu yang cukup panas bagi United. Salah satunya adalah kunjungan Sir Jim Ratcliffe ke pusat latihan Carrington pada Kamis lalu.

Ratcliffe, yang merupakan pemegang saham minoritas klub, datang dengan helikopter. Meski momen itu berdekatan dengan hasil buruk tim, pihak klub memastikan kunjungan tersebut sudah direncanakan sebelumnya dan bukan bentuk "pertemuan darurat".

Saat ditanya apa yang dibahas bersama Ratcliffe, Amorim menjawab santai “Dia datang untuk menawarkan saya kontrak baru,” kelakarnya, sambil tertawa.

Satu Kemenangan, Satu Tersingkir

Sejauh ini, Manchester United baru mengantongi satu kemenangan dari empat laga Premier League musim ini. Mereka juga harus tersingkir dari Carabao Cup usai dikalahkan tim League Two, Grimsby Town.

Sorotan tajam pun mengarah pada formasi 3-4-2-1 yang diterapkan Amorim sejak awal musim. Banyak pihak menilai sistem tersebut tidak cocok, namun sang pelatih bersikukuh bahwa konsistensi lebih penting dari sekadar merespons tekanan publik.

Ia menjelaskan bahwa mengubah strategi hanya karena tekanan akan merusak otoritasnya di mata para pemain.

“Kalau saya adalah pemain dan saya punya pelatih yang, karena banyak tekanan dan orang-orang dari seluruh dunia bilang ‘kamu harus ubah sistemnya’, lalu dia berkata ‘saya akan ubah’, para pemain akan memandang saya dengan cara yang berbeda," paparnya.

Walau pihak klub membantah kabar bahwa masa depan Amorim ditentukan dalam tiga laga ke depan, sang pelatih sadar betul bahwa pertandingan melawan Chelsea, Brentford, dan Sunderland bisa mengubah narasi publik tentang dirinya.

Ada sedikit kabar positif bagi Amorim: Matheus Cunha sudah pulih dari cedera dan kemungkinan besar akan langsung bermain melawan Chelsea. Kehadirannya memungkinkan Bruno Fernandes kembali bermain di posisi gelandang tengah yang lebih dalam.

Namun, keputusan ini juga menuai kritik. Fernandes dianggap kurang efektif bermain di posisi tersebut. Dua gol yang bersumber dari kelalaiannya dalam bertahan saat melawan Man City dan Fulham menjadi bukti.

Meski begitu, Amorim tetap pada pendiriannya, “Saya ingin Bruno lebih banyak memegang bola untuk mencoba mengontrol permainan. Mungkin dia tidak sebebas biasanya untuk masuk ke kotak penalti, tapi dia masih bisa berada di sana dan melepaskan tembakan. Kadang kami memang kehilangan Bruno di lini depan, tapi jika Cunha bermain, kami punya satu pemain tambahan. Saya hanya mencoba menyeimbangkan tim dan membayangkan jalannya pertandingan, dan saya melihat Bruno bermain baik. Dia frustrasi karena belum meraih kemenangan dan kadang dia ingin bermain lebih ke depan. Tapi dia punya tugas yang harus dijalankan,” ujarnya.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: