Kemiskinan Turun Jadi 8,47 Persen, Presiden Prabowo: Terendah Sepanjang Sejarah RI

Oleh: Lydia Fransisca
Senin, 20 Oktober 2025 | 16:40 WIB
Presiden Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025). (Foto/Tangkapan Layar)
Presiden Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025). (Foto/Tangkapan Layar)

BeritaNasional.com -  Presiden Prabowo Subianto menyampaikan capaian penting dalam bidang ekonomi selama satu tahun pemerintahannya bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. 

Menurutnya, angka kemiskinan nasional turun menjadi 8,47 persen. Ia mengklaim angka ini terendah sepanjang sejarah Republik Indonesia.

Hal itu disampaikan Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025), yang digelar dalam rangka satu tahun pemerintahannya.

“Kita bersyukur juga angka kemiskinan turun ke 8,47 persen. Ini saya diberitahu catatan oleh para pakar, ini angka terendah sepanjang sejarah RI. Kita bersyukur dan terima kasih, walaupun kita tidak boleh puas,” kata Prabowo.

Selain itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) juga turun menjadi 4,67 persen, yang merupakan angka terendah sejak krisis ekonomi 1998. 

Namun, Prabowo mengingatkan agar capaian tersebut tidak membuat pemerintah lengah.

“TPT juga turun ke angka 4,67 persen, ini adalah terendah sejak krisis 1998. Sekali lagi kita tidak boleh puas, karena 4,67 persen dari 287 juta orang itu angka yang cukup besar, dan bagi mereka yang perlu pekerjaan segera, ini sesuatu yang harus kita pikirkan dengan seksama,” ujar Prabowo.

Prabowo menilai pengangguran masih menjadi tantangan serius, apalagi di tengah perubahan global dan perkembangan teknologi yang mengancam sejumlah jenis pekerjaan.

“Tetapi ini masalah dunia, apalagi dengan perkembangan teknologi yang demikian pesat terjadi disrupsi dalam produksi dan industri. Ini harus kita perhitungkan,” tegasnya.

Presiden menyinggung bahwa kemajuan di bidang kecerdasan buatan (AI) dan robotika telah mengubah lanskap industri global. 

Ia mencontohkan pabrik otomotif di Jerman yang kini sebagian besar dioperasikan oleh robot.

“Munculnya AI ini membuat sekarang faktor riset dan penelitian lebih cepat luar biasa. Dan mungkin kita membutuhkan lebih banyak pekerjaan di bidang itu," ucap Prabowo.

"Munculnya robotik harus kita catat, di Jerman pabrik Volkswagen yang 5.000-6.000 pekerja sekarang hanya 30 orang, sisanya robot. Ini harus kita kerjakan,” tambahnya menandasi.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: