Jangan Lengah, Ini Cara Bijak Bedakan Makanan Sehat dan Tidak Sehat

Oleh: Tim Redaksi
Kamis, 13 November 2025 | 03:30 WIB
Ilustrasi makanan sehat dan tidak sehat. (Foto/Freepik)
Ilustrasi makanan sehat dan tidak sehat. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Di era modern seperti sekarang, kita hidup di tengah kemudahan akses terhadap berbagai jenis makanan, mulai dari yang tradisional hingga modern, dari yang dimasak di rumah hingga siap saji.

Namun, kemudahan ini sering kali membuat kita lengah dalam memilih makanan yang benar-benar baik untuk kesehatan.

Memahami perbedaan antara makanan sehat dan tidak sehat menjadi langkah penting untuk menjaga tubuh tetap bugar dan terhindar dari berbagai penyakit.

Artikel ini akan membahas secara lengkap perbedaan keduanya, dampak konsumsi terhadap tubuh, serta panduan cerdas memilih makanan terbaik untuk kesehatan.

Apa yang Dimaksud dengan Makanan Sehat dan Tidak Sehat?

Makanan Sehat

Makanan sehat adalah makanan yang kaya akan nutrisi penting seperti vitamin, mineral, serat, protein, karbohidrat kompleks, dan lemak sehat. Kandungan tersebut berperan penting dalam menjaga fungsi tubuh agar tetap optimal.

Contoh makanan sehat:

- Sayur-sayuran hijau (bayam, brokoli, kangkung)

- Buah-buahan segar (apel, pisang, jeruk, alpukat)

- Kacang-kacangan dan biji-bijian

- Ikan, ayam tanpa kulit, dan daging tanpa lemak

- Produk susu rendah lemak atau yogurt alami

Makanan sehat umumnya minim proses pengolahan, kaya nutrisi, dan memberikan energi yang stabil tanpa meningkatkan kadar gula darah secara drastis.

Makanan Tidak Sehat

Sebaliknya, makanan tidak sehat biasanya tinggi kalori, lemak jenuh, garam, dan gula tambahan, namun rendah nutrisi. Jika dikonsumsi berlebihan, makanan ini dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Ciri-ciri makanan tidak sehat:

- Mengandung bahan tambahan seperti pewarna, pengawet, dan perasa buatan

- Tinggi lemak trans dan lemak jenuh

- Mengandung gula berlebih atau pemanis buatan

- Rendah serat dan nutrisi alami

Contoh makanan tidak sehat:

- Makanan cepat saji (burger, kentang goreng, pizza)

- Minuman bersoda dan kemasan manis

- Camilan olahan seperti keripik, biskuit, dan permen

- Makanan instan seperti mi instan atau sosis kemasan

Efek Mengonsumsi Makanan Sehat dan Tidak Sehat

Manfaat Mengonsumsi Makanan Sehat

Kebiasaan mengonsumsi makanan sehat memberikan dampak positif yang signifikan bagi tubuh dan pikiran. Beberapa manfaat utamanya antara lain:

1. Meningkatkan energi dan vitalitas — Nutrisi dalam makanan sehat membantu tubuh tetap bertenaga sepanjang hari.

2. Menjaga berat badan ideal — Serat dan protein membantu mengendalikan nafsu makan dan metabolisme tubuh.

3. Mencegah penyakit kronis — Pola makan sehat dapat menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, diabetes, hingga kanker.

4. Meningkatkan massa otot — Asupan protein dari ikan, telur, atau daging tanpa lemak membantu memperbaiki jaringan otot.

5. Menurunkan risiko stres dan depresi — Nutrisi tertentu seperti omega-3 dan vitamin B kompleks mendukung kesehatan mental.

6. Meningkatkan kualitas hidup — Pola makan seimbang membuat tubuh lebih bugar dan memperpanjang harapan hidup.

Dampak Buruk Makanan Tidak Sehat

Konsumsi makanan tidak sehat dalam jangka panjang dapat memicu berbagai masalah serius bagi kesehatan, seperti:

1. Kenaikan berat badan dan obesitas — Makanan tinggi kalori dan lemak mempercepat penumpukan lemak tubuh.

2. Peradangan kronis — Kandungan lemak jenuh dan gula tinggi dapat menyebabkan peradangan berkelanjutan.

3. Risiko diabetes tipe 2 — Asupan gula berlebih dapat mengganggu sensitivitas insulin.

4. Kanker dan penyakit jantung — Konsumsi makanan olahan tinggi garam dan pengawet meningkatkan risiko penyakit kronis.

5. Masalah pencernaan — Rendahnya serat menyebabkan sembelit dan gangguan metabolisme.

6. Mood swing dan kelelahan — Fluktuasi kadar gula darah dari makanan tidak sehat dapat memengaruhi suasana hati.

Panduan Cerdas Memilih Makanan Terbaik untuk Tubuh

Agar tubuh tetap sehat, berikut panduan praktis memilih makanan dengan bijak:

1. Sesuaikan dengan kebutuhan tubuh.

Perhatikan usia, aktivitas, dan kondisi kesehatan dalam menentukan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi.

2. Pilih makanan segar dan utuh.

Prioritaskan buah, sayur, biji-bijian, dan protein tanpa lemak dibanding makanan olahan.

3. Teliti label kemasan.

Baca informasi gizi sebelum membeli produk. Hindari makanan tinggi gula, garam, dan lemak trans.

4. Batasi makanan olahan.

Kurangi makanan cepat saji, ringan kemasan, atau makanan kaleng yang tinggi bahan tambahan.

5. Variasikan menu harian.

Konsumsi beragam sumber makanan agar tubuh mendapatkan semua jenis nutrisi penting.

6. Kendalikan porsi makan.

Meskipun sehat, makanan tetap harus dikonsumsi dalam porsi seimbang agar tidak berlebihan kalori.

Jika kamu memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti hipertensi, diabetes, atau obesitas, sebaiknya konsultasikan dengan ahli gizi untuk mendapatkan pola makan yang sesuai dengan kebutuhan tubuhmu.

(Rep/Nissa)sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: