Mantan Diplomat Korut yang Ditempatkan di Kuba, Membelot ke Korsel

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Kamis, 18 Juli 2024 | 04:00 WIB
Sejumlah elit Korut membelot ke Korsel (Foto/Pixabay)
Sejumlah elit Korut membelot ke Korsel (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Seorang diplomat Korea Utara (Korut) yang ditempatkan di Kuba membelot ke Korea Selatan (Korsel) tahun lalu. Hal ini diungkapkan agen mata-mata Korea Selatan pada hari Selasa. Elit Korut memang terkadang membelot ke Korsel walaupun dalam jumlah kecil.

Intelijen Korsel mengkonfirmasi, Ri Il-gyu, yang pernah menjabat sebagai penasihat urusan politik di Kedutaan Besar Korea Utara di Kuba, memasuki Korea Selatan pada bulan November bersama keluarganya. Namun pihaknya tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Pembelotan itu terjadi ketika Korea Selatan sedang berupaya menjalin hubungan diplomatik dengan Kuba. Pada bulan Februari, kedua negara menjalin hubungan formal dalam sebuah langkah mengejutkan yang secara luas dipandang sebagai kemunduran bagi Korea Utara, yang telah lama membanggakan hubungan persaudaraannya dengan negara Karibia tersebut.

Ri, 52 tahun, diyakini adalah seorang diplomat veteran yang bertugas selama 9 tahun di Kuba setelah bergabung dengan Kementerian Luar Negeri Korea Utara pada tahun 1999. Tugas terakhirnya dilaporkan menghentikan Kuba menjalin hubungan diplomatik resmi dengan Korsel, menurut sebuah wawancara yang diterbitkan oleh Chosun Ilbo.

Laporan itu menyebutkan Ri sering dipuji oleh Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un selama bertugas di Kuba.

Namun ia mengambil keputusan untuk membelot ke Korsel karena frustrasi dan marah atas evaluasi kerja yang tidak adil di Kementerian Luar Negeri Korea Utara. Apalagi ia juga ditolak Korut atas keinginannya untuk menerima perawatan medis di Meksiko.

Sementara itu, Tae Yong Ho, mantan Wakil Duta Besar Korea Utara untuk Inggris, melarikan diri ke Korea Selatan pada tahun 2016 karena pembelotan besar-besaran yang dilakukan oleh seorang diplomat senior Korea Utara.

Dikutip dari Yonhap, Tae, yang menjabat sebagai anggota parlemen pada tahun 2020-2024 di Korea Selatan, menggambarkan Ri sebagai pakar Kuba yang mengumpulkan banyak dokumen tentang isu-isu Amerika Latin yang dilaporkan kepada pemimpin Korea Utara.

“Saya berharap kami, mantan diplomat Korea Utara, bekerjasama untuk reunifikasi guna mewujudkan impian para pejabat dan penduduk Korea Utara agar anak-anak mereka dapat hidup bebas di Republik Korea,” kata Tae.

Tae juga mengharapkan lebih banyak warga Korea Utara juga diplomat untuk membelot ke Korsel di masa depan.

Pada tahun 2023, jumlah pembelot Korea Utara yang tiba di Korea Selatan mencapai 196. Jumlah ini meningkat hampir tiga kali lipat dari tahun sebelumnya.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: