Perjalanan Band Ikonik Linkin Park dari Awal hingga Kini

Oleh: Tim Redaksi
Minggu, 16 Februari 2025 | 07:00 WIB
Band Linkin Park. (Foto/instagram Linkin Park).
Band Linkin Park. (Foto/instagram Linkin Park).

BeritaNasional.com - Linkin Park adalah salah satu band rock paling berpengaruh di dunia. Berasal dari Agoura Hills, California, band ini telah mengalami perjalanan panjang sejak awal terbentuk hingga menjadi ikon musik global.

Dengan gaya musik yang khas, menggabungkan nu-metal, rock alternatif, hip-hop, dan elektronik, Linkin Park telah mencetak sejarah dengan berbagai pencapaian luar biasa.

Awal Perjalanan dan Formasi Awal

Band ini berawal dari pertemanan Mike Shinoda, Brad Delson, dan Rob Bourdon saat masih di sekolah menengah pada pertengahan 1990-an. Mereka membentuk band bernama Xero dan mulai merekam lagu-lagu demo di studio rumahan Shinoda. Seiring berjalannya waktu, Dave “Phoenix” Farrell dan Joe Hahn bergabung, memperkaya karakter musik band ini.

Perjalanan mereka tidak selalu mulus. Saat mencari vokalis utama, mereka merekrut Chester Bennington pada 1999, menggantikan Mark Wakefield. Kehadiran Chester dengan vokal yang emosional dan penuh tenaga membawa warna baru bagi band ini. Mereka pun mengganti nama menjadi Hybrid Theory sebelum akhirnya menetapkan nama Linkin Park, terinspirasi dari taman Lincoln Park di Los Angeles.

Kesuksesan dengan Hybrid Theory

Tahun 2000 menjadi titik balik Linkin Park dengan perilisan album debut mereka, Hybrid Theory. Album ini meraih kesuksesan besar dan terjual lebih dari 15 juta kopi di seluruh dunia. Lagu-lagu seperti In the End, Crawling, dan One Step Closer menjadi hit, membawa mereka ke puncak tangga musik internasional.

Kesuksesan ini berlanjut dengan album kedua, Meteora (2003), yang memperkuat posisi mereka sebagai salah satu band paling berpengaruh di era 2000-an. Lagu-lagu seperti Somewhere I Belong, Faint, dan Numb semakin memperkokoh karakter unik Linkin Park.

Eksperimen Musik dan Kolaborasi

Linkin Park terus bereksperimen dalam bermusik. Pada 2004, mereka berkolaborasi dengan rapper Jay-Z dalam proyek Collision Course, menghasilkan lagu-lagu mash-up seperti Numb/Encore yang sukses besar dan meraih Grammy Award.

Album berikutnya, Minutes to Midnight (2007), menunjukkan perubahan dalam gaya musik mereka, dengan lebih banyak unsur rock alternatif. Lagu seperti What I’ve Done dan Shadow of the Day menunjukkan sisi lebih melodis dan emosional dari band ini.

Masa Keemasan dan Perubahan Gaya

Dengan album A Thousand Suns (2010) dan Living Things (2012), Linkin Park semakin bereksperimen dengan elemen elektronik. Sementara itu, album The Hunting Party (2014) kembali ke akar rock mereka dengan nuansa yang lebih agresif.

Pada 2017, mereka merilis album One More Light, yang lebih bernuansa pop dan mendapat respons beragam dari penggemar. Sayangnya, tahun itu juga menjadi tahun kelam bagi Linkin Park, karena Chester Bennington ditemukan meninggal dunia akibat bunuh diri pada 20 Juli 2017. Kepergiannya menjadi pukulan besar bagi band dan para penggemarnya di seluruh dunia.

Pergantian Vokalis

Sejak kepergian Chester, Linkin Park belum merilis album baru, tetapi tetap aktif merayakan warisan musik mereka. Mike Shinoda meluncurkan album solo Post Traumatic (2018) sebagai bentuk ekspresi atas kehilangan Chester.

Setelah tujuh tahun sejak kepergian tragis Chester Bennington pada 2017, Linkin Park resmi memperkenalkan Emily Armstrong sebagai vokalis baru mereka pada 5 September 2024. Pengumuman ini dilakukan melalui penampilan langsung di Los Angeles, menandai kembalinya band rock asal Amerika Serikat tersebut ke panggung musik dunia.  

Emily Armstrong dikenal sebagai musisi berbakat dengan pengalaman panjang di industri musik. Sejak usia 12 tahun, ia telah bermain gitar dan mulai menulis lagu, serta tampil di berbagai pertunjukan sejak usia 15 tahun. Sebelum bergabung dengan Linkin Park, Emily merupakan vokalis dari band rock alternatif Dead Sara.  

Selain Emily, Linkin Park juga merekrut Colin Brittain sebagai drummer baru. Keduanya pertama kali tampil bersama formasi lengkap Linkin Park dalam konser di Los Angeles pada 5 September 2024. Album terbaru mereka, “From Zero,” direncanakan rilis pada 15 November 2024, dengan Emily sebagai vokalis utama.  

Namun, penunjukan Emily Armstrong tidak lepas dari kontroversi. Jamie Bennington, putra mendiang Chester Bennington, mengkritik keputusan band tersebut, menuduh Linkin Park mengkhianati kepercayaan penggemar dan mengabaikan warisan ayahnya.  

Terlepas dari kontroversi tersebut, Linkin Park dengan formasi barunya siap menggebrak panggung musik dunia, termasuk konser yang dijadwalkan di Jakarta pada 16 Februari 2025.  

(Nadira Lathiifah)sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: