Terbitkan Perpres Tentang Pelantikan Kepala Daerah, Berikut Perubahan Pengucapan Sumpah

BeritaNasional.com - Pilkada 2024 telah menghasilkan kepada daerah baru yakni Gubernur dan Wakil Gubernur, Walikota dan Wakil Walikota serta Bupati dan Wakil Bupati.
Selanjutnya para kepala daerah akan dilantik pada 20 Februari 2025. Pemerintah pun telah menerbitkan Peraturan Presiden No 13 Tahun 2025 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden No 16 tahun 2016 tentang Tata Cara Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Serta Walikota dan Wakil Walikota.
Berikut perubahan yang dituangkan dalam Peraturan Presiden No 13 Tahun 2025:
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pelantikan Gubernur dan Wakil
Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 33) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 8O Tahun 2024 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil
Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota (kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2024 Nomor 170) diubah sebagai berikut:
1. Di antara Pasal 6 dan Pasal 7 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 6A' sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 6A
(1) Presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan dapat melantik gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati, serta walikota dan wakil walikota secara serentak di ibu kota negara.
(2) Pelantikan sebagaimana dimaksud pada ayat (l) dihadiri oleh ketua atau salah satu wakil ketua dewan perwakilan rakyat daerah.
2. Ketentuan Pasal 7 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 7 Sumpah Jabatan
(l) Pengucapan sumpah/janji jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 sesuai agama yang dianut diawali dengan kata-kata sebagai berikut:
a. bagi penganut agama Islam "Demi Allah, saya bersumpah";
b. bagi penganut agama Kristen/ Katolik "Saya berjanji dan diakhiri "Semoga Tuhan menolong saya"
c. bagi penganut agama Hindu "Om Atah Paramawisesa, saya bersumpah
d. bagi penganut agama Buddha "Demi Sang Hyang Adi Buddha, saya berjanji"
e. bagi penganut agama Konghucu "Kehadirat Tian di tempat yang Maha Tinggi dengan bimbingan rohani Nabi Kong Zi, dipermuliakanlah, saya bersumpah"
(2) Sumpah/janji jabatan gubernur dan wakil gubemur, bupati dan wakil bupati, serta walikota dan wakil walikota sebagaimana dimaksud pada ayat (l) adalah sebagai berikut:
"Saya bersumpah/berjanji akan memenuhi kewajiban saya sebasai gubemur dan wakil gubemur/bupati dan wakil bupati/walikota dan wakil walikota dengan
sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, memegang teguh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dan menjalankan segala Undang-Undang dan dengan selurus-lurusnya sertaberbakti kepada masyarakat, nusa, dan bangsa.
8 bulan yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 23 jam yang lalu