Dari Rote untuk Indonesia: Anak Sekolah Nikmati Makanan Bergizi Gratis

Oleh: Tim Redaksi
Jumat, 23 Mei 2025 | 20:08 WIB
Ilustrasi program makanan bergizi gratis. (BeritaNasional/doc. Setkab)
Ilustrasi program makanan bergizi gratis. (BeritaNasional/doc. Setkab)

BeritaNasional.com - Pemerintah terus memperkuat komitmennya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat sejak usia dini, termasuk di wilayah-wilayah terluar Indonesia.

Visi Presiden Prabowo Subianto tentang keadilan sosial dan pembangunan manusia secara menyeluruh menjadi landasan utama dari program ini. Beliau meyakini bahwa setiap anak Indonesia, di mana pun mereka berada, berhak mendapatkan asupan gizi yang layak untuk tumbuh sehat, cerdas, dan siap menghadapi masa depan. Tidak ada perbedaan antara anak-anak di kota besar dan mereka yang tinggal di daerah terpencil; negara harus hadir untuk semuanya.

Melalui program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, negara hadir langsung menjangkau anak-anak di seluruh wilayah tanah air, salah satunya di Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Di kabupaten yang terletak di ujung selatan Indonesia ini, program MBG telah memberikan manfaat nyata.

Di SD Inpres 2 Baa, sebanyak 265 siswa kini menerima makanan sehat dan bergizi setiap pagi, tepat pukul 9. Menu yang disajikan pun lengkap dan seimbang, mulai dari nasi, sayuran, lauk protein hewani seperti ayam, ikan, atau telur, protein nabati seperti tahu dan tempe, hingga buah-buahan segar.

Taufiq Umar, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Rote Ndao, memastikan bahwa makanan yang disajikan memenuhi standar gizi dan kebersihan. Proses penyiapan dilakukan dengan cermat sejak pemilihan bahan baku, pengolahan di dapur, hingga pengecekan akhir oleh tenaga ahli gizi sebelum dibagikan ke sekolah.

"Untuk menunya per hari itu ada karbohidrat atau nasi, ada sayuran, ada protein hewani yaitu telur, ayam, atau daging atau ikan. Terus protein nabati tahu atau tempe, sama buah. Kita selalu menjaga kebersihan, dapur, personil, maupun bahan baku yang datang. Terus sebelum pendistribusian, sampai itu dicoba oleh ahli gizi sehingga tetap aman untuk disampaikan ke anak siswa-siswa sekolah," jelas Taufiq.

Di lingkungan sekolah, dampak program ini terasa hingga ke ruang kelas dan suasana belajar. Tin Marlyn Lusi, S.Pd., Kepala UPTD SD Inpres 2 Baa, mengungkapkan bahwa program ini membawa banyak keuntungan yang dirasakan langsung oleh siswa dan keluarga.

"Kami sangat berterima kasih, karena kami sangat merasakan keuntungan. Yang pertama untuk siswa, siswa itu sejak hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis sampai dengan Jumat, itu mereka tidak lagi membawa bekal dari rumah. Tapi mereka langsung diberikan makanan bergizi gratis setiap jam 9 pagi di sekolah. Nah, itu keuntungan yang pertama." ujar Tin.

Selain menumbuhkan kebiasaan makan sehat, program ini juga membawa dampak sosial dan ekonomi. Anak-anak tidak lagi jajan sembarangan, dan uang jajan yang biasa disiapkan orang tua kini bisa dialihkan untuk kebutuhan lain. Bahkan dari sisi lingkungan, sampah plastik dari jajanan di sekolah pun semakin berkurang.

"Siswa dibiasakan untuk mengkonsumsi makanan gizi berimbang. Anak-anak tidak lagi jajan di sekolah. Sehingga 5 hari itu uang jajan mereka yang disiapkan oleh orang tua, itu bisa dipakai untuk kebutuhan yang lain. Keuntungan yang berikut lagi, sampah di sekolah yang ada kaitan dengan sampah plastik itu semakin hari semakin berkurang," jelasnya.

Dampak paling signifikan adalah perubahan semangat belajar para siswa. Anak-anak kini menjalani proses belajar dalam keadaan kenyang, sehat, dan gembira. Kehadiran pun meningkat karena kondisi tubuh mereka yang lebih bugar.

"Anak-anak dalam proses pembelajaran, itu mereka pas jam 9 itu jam istirahat untuk makan, mereka senang. Jadi dengan demikian proses pembelajaran di sekolah juga berjalan dalam keadaan mereka sehat, senang, semangat. Selesai makan, itu nanti sudah, ‘wih tadi makanannya enak, wih enak ibu, enak ibu’. Kadang kalau ada siswa yang sakit dan tidak hadir, itu kita tawarkan. ‘Eh ada yang masih mau nambah, karena menunya pas, ibu ketong buat tambah,’ bahasa ketong itu berarti saya." ujar Tin.

Menurut Tin, dalam dua hingga tiga bulan terakhir, jumlah siswa yang absen karena sakit mulai berkurang. Ia meyakini bahwa asupan gizi yang baik dari program ini turut memperkuat daya tahan tubuh anak-anak.

"Untuk yang sakit-sakit itu, dalam 3 bulan, 2 bulan berjalan, ini ibu, di daftar absen itu sudah mulai berkurang, karena memang mereka dengan konsumsi makanan yang sangat baik dari MBG itu merupakan asupan gizi untuk mereka juga." ungkap Tin menjelaskan.

Tin pun menyampaikan harapan besar agar program ini terus berlanjut dan menjadi bagian dari langkah nyata pemerintahan Presiden Prabowo untuk membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter. Ia meyakini bahwa dengan tubuh yang sehat, disertai pendidikan dan pembinaan iman sesuai keyakinan masing-masing.

"Pertama bahwa kami punya harapan besar, program ini diberkati oleh Tuhan lewat kepemimpinan Bapak Presiden dan para Menteri. Kalau hari ini kita memberikan mereka makanan bergizi gratis, sehat tubuh, jasmani mereka, didukung dengan iman dan takwa sesuai dengan keyakinan iman mereka, dan juga pendidikan, saya yakin bahwa mereka akan menjadi generasi unggul di hari esok." ungkapnya.sinpo

Editor: Imant. Kurniadi
Komentar: