Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana, 18 Juni 2025

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Rabu, 18 Juni 2025 | 15:45 WIB
Tim berupaya memadamkan api yang membakar lahan di Aceh. (BeritaNasional/BNPB)
Tim berupaya memadamkan api yang membakar lahan di Aceh. (BeritaNasional/BNPB)

BeritaNasional.com -  Banjir masih terjadi di berbagai daerah meskipun telah memasuki musim kemarau. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat kejadian bencana hingga pekan ketiga Juni 2025.

Berikut ini sejumlah berita perkembangan situasi dan penanganan bencana yang dilaporkan, Rabu (18/6/2025). 

1. Banjir Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah, terjadi pada Selasa (17/6), pukul 16.20 Wita. Namun demikian, selang beberapa jam banjir surut. Kondisi jalan yang terendam banjir kembali dapat diakses kendaraan. Peristiwa ini berdampak pada 3 desa di Kecamatan Bolano Lambunu.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupten Parimo mencatat populasi terdampak 138 KK (512 jiwa) dan 22 KK (152 jiwa) mengungsi sementara waktu. Mereka masih mengungsi di kantor desa. 

Sedangkan kerugian material meliputi rumah terdampak 104 unit, rumah rusak berat 1 unit dan fasilitas umum terdampak 4 unit. 

2. Banjir juga melanda Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Selasa (17/6/2025), pukul 17.30 WIB. Pantauan pada Rabu (18/6), pukul 04.15 WIB, tinggi muka air masih sekitar 40 cm.

Sebanyak 3 desa di Kecamatan Baros dan Pulo Ampel terendam banjir dengan ketinggian beragam. Jumlah warga terdampak 104 KK (311 jiwa) dan tidak ada laporan adanya korban luka-luka. Warga yang terdampak banjir memilih bertahan di tempat tinggalnya. Sedangkan kerugian material tercatat rumah terdampak 90 unit, fasilitas umum terdampak 3 unit dan tempat usaha 14 unit. 

3. Fenomena gerakan tanah masih berlangsung di Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat, Selasa (17/6/2024). BPBD setempat terus mendukung pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi. Kejadian ini pertama kali diinformasikan pada Minggu (20/4) silam.

Peristiwa ini telah menjadi perhatian dan terus dipantau BNPB. Data sementara pada Selasa (17/6) rumah rusak berat 58 unit, rusak sedang 3 unit dan rusak ringan 8 unit, sedangkan fasilitas ibadah rusak berat 1 unit dan jalan desa terputus 1 akses.

Bencana ini juga memicu adanya pengungsian warga, tercatat 47 KK (145 jiwa) mengungsi mandiri di rumah kerabat dan 36 KK (111 jiwa) mengungsi di kantor desa. Lokasi gerakan tanah terjadi di Desa Pasirmunjul, Kecamatan Sukatani. 

4. Gunung Lewotobi Laki-laki kembali meletus hebat pada Selasa (17/6), pukul 17.50 WIB. Tinggi kolom letusan mencapai lebih dari 10 km. Meskipun di luar radius Kawasan Rawan Bencana, hujan pasir dilaporkan terjadi di sejumlah desa, seperti Desa Boru, Hewa dan Watobuku. Sebagian warga dari Desa Nurabelen, Kecamatan Ile Bura, telah mengungsi ke lokasi pengungsian di Konga untuk menghindari dampak erupsi. BNPB memantau penanganan dan perkembangan situasi pascaerupsi kemarin sore. 

5. Selanjutnya bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh. Kejadian ini berlangsung pada Sabtu (14/6), pukul 19.20 WIB. Lokasi karhutla berada di Desa Blang Panyang, Kecamatan Muara Satu. Luas lahan terdampak seluas 1,2 hektar. Pada Selasa (17/6) titik api berhasil dipadamkan petugas gabungan. 

Menyikapi sejumlah bencana di wilayah nusantara, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk selalu waspada dan siap siaga.

Terkait dengan potensi ancaman karhutla, sejumlah wilayah memiliki kerentanan terbakar di lapisan atas permukaan tanah pada tingkat mudah hingga sangat mudah terbakar, seperti wilayah Aceh, Sumatra Utara, Riau, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. BNPB menekankan pada upaya pencegahan potensi karhutla di wilayah-wilayah tersebut.

Sedangkan terkait bahaya hidrometeorologi basah, khususnya cuaca ekstrem, BNPB mengimbau wilayah-wilayah dengan potensi hujan intensitas sedang hingga lebat, seperti sebagian besar wilayah di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua. Warga diimbau untuk selalu memutakhirkan informasi prakiraan cuaca apabila akan beraktivitas di luar ruangan. 


 sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: