Antonio Rudiger Laporkan Dugaan Rasisme Pasca Laga Real Madrid vs Pachuca

BeritaNasional.com - Laga panas antara Real Madrid vs Pachuca dalam final Piala Dunia Antarklub 2025 diwarnai insiden dugaan rasisme.
Bek Los Blancos, Antonio Rudiger, melaporkan telah menjadi korban pelecehan rasial di menit-menit akhir pertandingan yang berlangsung di Bank of America Stadium, Charlotte, North Carolina.
Real Madrid keluar sebagai pemenang dengan skor 3-1, namun atmosfer pertandingan memanas setelah Rudiger terlibat bentrokan fisik dengan kapten Pachuca, Gustavo Cabral, di masa tambahan waktu.
Rudiger langsung menyampaikan keluhannya kepada wasit Ramon Abatti Abel, yang merespons dengan melakukan gestur menyilangkan tangan di depan dada tanda bahwa protokol anti-rasisme FIFA telah diaktifkan.
Rudiger Dukung Aktivasi Protokol Anti-Rasisme FIFA
Manajer Real Madrid, Xabi Alonso, membenarkan bahwa Rudiger merasa menjadi korban perlakuan rasial. Dalam konferensi pers usai pertandingan, Alonso menyatakan:
“Toni memberitahu kami bahwa ada sesuatu yang tidak pantas terjadi. Kami percayai Toni dan mendukung penuh tindak lanjut dari FIFA. Ini bukan hal yang bisa ditoleransi di level apa pun dalam sepak bola,” ucap Xabi, seperti dikutip dari BBC, Senin (23/6/2025).
Menurut pernyataan resmi, FIFA memiliki tiga langkah dalam menangani insiden rasisme: menghentikan pertandingan sementara, menangguhkan, dan menghentikan laga secara permanen jika insiden berlanjut.
Sementara itu, Gustavo Cabral memberikan bantahan atas tuduhan tersebut. Ia mengaku memang sempat bersitegang dengan Rudiger, namun tidak menyampaikan ujaran rasis.
“Kami sempat berselisih, dia bilang saya memukulnya. Tapi saya hanya berkata kasar, menyebutnya pengecut, tidak lebih dari itu,” kata Cabral.
Pelatih Pachuca, Jaime Lozano, juga turut angkat bicara. Ia mengaku belum sempat berbicara langsung dengan Cabral terkait insiden tersebut.
“Saya belum mendapat informasi lengkap. Ini pertama kalinya saya mendengar kabar itu. Tentu saja, kalau memang terjadi tindakan rasisme, tidak bisa dibenarkan dalam situasi apa pun,” ujar Lozano.
FIFA Belum Berikan Pernyataan Resmi
Hingga kini, FIFA belum merilis komentar atau pernyataan resmi terkait insiden ini. Namun, insiden tersebut menambah sorotan terhadap komitmen FIFA terhadap isu diskriminasi, terlebih setelah sebelumnya kampanye anti-rasisme mereka dikritik karena tidak terlihat selama penyelenggaraan Piala Dunia Antarklub.
Perlu diketahui, Antonio Rudiger bukan baru kali ini bersuara tentang isu rasial. Saat masih membela Chelsea pada 2021, ia menyatakan bahwa kampanye anti-diskriminasi di sepak bola hanya “sebatas slogan”, namun dirinya tetap berkomitmen untuk terus memperjuangkan keadilan dan kesetaraan di lapangan.
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu