AS Hentikan Bantuan Militer ke Ukraina, Prioritaskan Stok Amunisi Dalam Negeri

Oleh: Tarmizi Hamdi
Rabu, 02 Juli 2025 | 14:00 WIB
Ilustrasi Gedung Putih Amerika Serikat. (Foto/Freepik)
Ilustrasi Gedung Putih Amerika Serikat. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan penghentian sementara bantuan militer ke Ukraina. 

Dilansir dari Xinhua News pada Rabu (2/7/2025), keputusan ini diambil setelah adanya peninjauan ulang terhadap persediaan militer Amerika Serikat sendiri. Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Gedung Putih dan Pentagon.

Juru Bicara Gedung Putih Anna Kelly menjelaskan bahwa langkah ini merupakan prioritas. 

"Keputusan ini dibuat untuk mengutamakan kepentingan Amerika setelah meninjau kembali dukungan dan bantuan militer negara kita kepada negara lain di seluruh dunia," ujarnya dalam sebuah pernyataan pada Selasa (1/7/2025).

Laporan dari beberapa media AS menyebutkan bahwa langkah ini diambil di tengah kekhawatiran akan menipisnya stok militer AS. 

Bulan lalu, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth memerintahkan peninjauan ulang persediaan amunisi AS. Hal ini menyusul tiga tahun bantuan militer ke Ukraina serta operasi militer AS baru-baru ini terhadap kelompok Houthi Yaman dan Iran. 

Hasil peninjauan ini mengindikasikan bahwa stok beberapa senjata yang sebelumnya dijanjikan kepada Ukraina berada pada level yang terlalu rendah.

Wakil Menteri Pertahanan bidang Kebijakan Elbridge Colby menegaskan Pentagon akan terus memberikan presiden opsi yang kuat untuk melanjutkan bantuan militer ke Ukraina untuk mengakhiri perang ini dengan Rusia.

Sebelumnya, Trump sempat bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam KTT NATO di Den Haag pekan lalu. Saat itu, Trump mengungkapkan permintaan Ukraina terkait sistem rudal pertahanan udara Patriot.

"Mereka memang ingin memiliki rudal antirudal, oke, begitu mereka menyebutnya, Patriot. Dan, kita akan lihat apakah kita bisa menyediakannya. Kita juga membutuhkannya," ," kata Trump.

"Kami memasoknya ke Israel, dan itu sangat efektif, 100 persen efektif. Sulit dipercaya betapa efektifnya. Mereka menginginkan itu lebih dari apa pun," lanjut Trump

Beberapa analis berpendapat bahwa penghentian bantuan ini menjadi sinyal bahwa pemerintahan Trump mungkin akan mengurangi dukungan ke Ukraina. 

Kekhawatiran ini diperkuat dengan absennya Menteri Pertahanan Hegseth dalam pertemuan kelompok internasional untuk mengoordinasikan bantuan militer ke Ukraina bulan lalu. Ini kali pertama Menhan AS tidak hadir.

Sejak konflik Rusia-Ukraina pecah pada Februari 2022, Amerika Serikat telah memberikan bantuan senjata dan militer senilai lebih dari 66 miliar dolar AS kepada Ukraina.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: