Puasa Tasua dan Asyura 2025: Ini Niat dan Keutamaannya

Oleh: Tim Redaksi
Kamis, 03 Juli 2025 | 14:00 WIB
Jemaah beribadah di salah satu masjid. (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Jemaah beribadah di salah satu masjid. (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com - Bulan Muharam, sebagai awal tahun baru Hijriah kembali hadir membawa keberkahan bagi umat Islam. Di antara hari-hari istimewa, Hari Asyura (10 Muharam) menjadi salah satu momen penting yang sangat dianjurkan untuk berpuasa sunnah. 

Puasa ini tak hanya sarana mendekatkan diri pada Allah, tetapi juga bentuk syukur atas berbagai peristiwa bersejarah dalam Islam.

Bagi Anda yang ingin menjalankan ibadah ini, perlu dicatat bahwa puasa Asyura 2025 akan jatuh pada Minggu (6/7/2025).

Jadwal Penting Bulan Muharam 1447 H

Berdasarkan kalender Hijriah 1447 H dan konversi resmi Kementerian Agama RI, berikut adalah jadwal penting di bulan Muharam:

1 Muharam 1447 H: Jumat, 27 Juni 2025 (Tahun Baru Islam)

9 Muharam (Tasu’a): Sabtu, 5 Juli 2025

10 Muharam (Asyura): Minggu, 6 Juli 2025

Dianjurkan untuk berpuasa pada 9 Muharam (Tasua) pada Sabtu, 5 Juli 2025, sebagai penyerta puasa Asyura. Bahkan, Anda bisa menambah puasa pada 11 Muharam untuk menyempurnakan amalan ini.

Niat dan Keutamaan Puasa Asyura

Puasa Asyura memiliki keistimewaan luar biasa, terutama dalam menghapus dosa setahun sebelumnya. 

Niat menjadi syarat utama agar puasa sunnah ini sah dan diterima Allah SWT. Niat yang ikhlas akan menjadikan ibadah lebih bermakna.

Lafal niat Puasa Asyura yang umum digunakan adalah: Nawaitu shauma yaumal ‘Asyura sunnatan lillahi ta’ala, yang berarti "Saya niat berpuasa pada hari Asyura sebagai sunnah karena Allah Ta’ala." 

Niat ini biasanya diucapkan dalam hati pada malam hari sebelum puasa, namun jika terlupa, masih bisa dilafalkan pada pagi hari sebelum waktu Dzuhur, selama belum melakukan hal yang membatalkan puasa.

Keutamaan hari Asyura, sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Muslim, adalah bahwa puasa pada hari ini dapat menghapus dosa-dosa kecil selama setahun sebelumnya. Selain itu, puasa Asyura juga menjadi bentuk syukur atas nikmat Allah, seperti penyelamatan Nabi Musa AS dari Firaun pada 10 Muharam.

Tata Cara dan Tradisi di Indonesia

Waktu terbaik untuk melafalkan niat adalah pada malam hari sebelum fajar. Tata caranya cukup sederhana, yaitu dengan mengucapkan lafal niat dalam hati atau secara lisan. 

Niat puasa Asyura tidak memerlukan ritual khusus, namun harus dilakukan dengan hati yang tulus. Penting juga untuk makan sahur sebagai bagian dari persiapan fisik dan spiritual.

Dalam tradisi di Indonesia, niat Puasa Asyura sering diajarkan dalam majelis taklim atau pengajian menjelang 10 Muharam. 

Hari Asyura juga kerap diiringi dengan tradisi menyantuni anak yatim, yang dikenal sebagai Lebaran Anak Yatim. Ini menunjukkan bahwa puasa Asyura tidak hanya menjadi ibadah pribadi, tetapi juga sarana untuk mempererat solidaritas sosial dan berbagi kebaikan.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: