Usai Fit and Proper Test Dubes Jepang, Adik Luhut Ungkap Bahas soal Ekonomi hingga Energi Terbarukan

Oleh: Lydia Fransisca
Sabtu, 05 Juli 2025 | 17:08 WIB
Ilustrasi fit and proper test DPR (Beritanasional/Ahda)
Ilustrasi fit and proper test DPR (Beritanasional/Ahda)

BeritaNasional.com - Calon Duta Besar (Dubes) RI untuk Jepang Nurmala Kartini Sjahrir telah menjalani uji kelayakan dan kepatutan alias fit and proper test pada Sabtu (5/7/2025). 

Nurmala mengungkapkan, dia membahas soal pentingnya memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Jepang, khususnya di bidang ekonomi, perlindungan WNI, energi terbarukan, hingga ketenagakerjaan.

"Biasa kan kalau di dalam bidang diplomasi bagaimana hubungan bilateral dengan negara negara apakah itu dalam bidang ekonomi, perlindungan warga negara," kata Nurmala kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat.

"Juga bagaimana kita meningkatkan hubungan kerja sama kesehatan, dalam segala macam tapi terutama juga kita harus lihat adalah juga kita kan energi terbarukan kita," tambah dia.

Nurmala berujar, kerja sama bilateral Indonesia dan Jepang telah terjalin selama 67 tahun sejak 1958. 

Hubungan panjang ini dinilainya sebagai fondasi kuat untuk meningkatkan kolaborasi di berbagai sektor strategis.

"Jepang ini adalah suatu negara yang maju baik teknologinya di dalam segala hal tapi jangan lupa Indonesia ini adalah negara dengan sumber daya alam yang luar biasa, juga kita punya sumber daya manusia yang sedang kita tingkatkan kualitasnya," ujar Nurmala.

Dalam uji kelayakannya, Nurmala juga menyoroti peluang kerja sama di sektor energi terbarukan dan program hilirisasi yang tengah digencarkan pemerintah. 

Selain itu, isu perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan kerja sama ketenagakerjaan turut menjadi perhatian. 

Menurutnya, Jepang kini semakin terbuka dan fleksibel dalam menjalin kerja sama ketenagakerjaan dengan Indonesia.

"Kita harus menggunakan kesempatan ini karena Jepang betul-betul dalam soal itu memberikan perhatian yang banyak," tandasnya.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: