Jumlah Bertambah, Korban Gedung Ponpes Al Khozyni Jadi 37 Jiwa

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Minggu, 05 Oktober 2025 | 16:42 WIB
Alat berat mengeruk puing reruntuhan gedung Ponpes Al Khozyni Jawa Timur. (BeritaNasional/BNPB)
Alat berat mengeruk puing reruntuhan gedung Ponpes Al Khozyni Jawa Timur. (BeritaNasional/BNPB)

BeritaNasional.com -  Korban  tewas ambruknya gedung Ponpes Al Khozyni bertambah menjadi 37 korban. Jumlah ini terhitung mulai hari Minggu (5/10/2025) pukul 06.30 WIB sampai 12.00 WIB, tim pencarian dan pertolongan (Search and Rescue) gabungan telah menemukan 12 jenazah dan satu lagi potongan tubuh. 

Kepala Pusat Data,Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan penemuan tersebut otomatis menambah data jumlah korban meninggal dunia menjadi 37 korban jiwa dan bagian tubuh menjadi dua potongan.

"Angka temuan itu juga mengurangi jumlah korban yang masih dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian sebanyak 26 orang," jelasnya. 

Kendati demikian, jumlah tersebut belum dapat dipastikan keabsahannya, sebab angka didapatkan berdasarkan dari daftar absensi santri yang dirilis oleh pihak pondok pesantren.

"Dengan kata lain, angka tersebut masih sangat berpotensi mengalami kenaikan atau penurunan," imbuhnya.

Menurut Deputi 3 BNPB Mayjen Budi Irawan, hasil yang pasti akan segera diketahui setelah seluruh beton maupun puing terangkat secara keseluruhan.

“Tapi ini kan data dari pihak pondok pesantren. Nanti itu akan terbukti akurat apabila seluruh pembersihan telah selesai dan mencapai titik tanah lantai dasar sebagai akhir dari pencarian kita,” jelas Budi.

Menurut laporan dari lapangan, jenazah paling banyak ditemukan berada di lantai satu sisi utara. Keberhasilan penemuan itu terjadi setelah hampir 60% lebih reruntuhan dan puing berhasil diangkat dan dibersihkan.

“Yang paling banyak ditemukan ada di lantai satu,” ungkap Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, Minggu (5/10/2025).

Sementara itu ia mengungkapkan tim mengalami kendala dalam pembersihan puing.

Adapun proses pembersihan puing reruntuhan sudah lebih dari 60%. Namun di balik seluruh rangkaian pembersihan puing dan reruntuhan sampai dengan siang ini, tim gabungan menemui satu kendala, yakni adanya salah satu beton yang terhubung dengan gedung atau bangunan di sebelahnya.

Sebagai solusi, BNPB telah meminta tim ahli dari Institut Teknologi Surabaya (ITS) untuk melakukan investigasi forensik struktur bangunan secara menyeluruh sehingga dapat memberikan rekomendasi sesuai keilmuan kepada tim pembersihan dan evakuasi.

“Beton ada yang menempel di sebelah kiri dan terhubung dengan gedung atau bangunan lain di sebelahnya. Tim dari ITS akan melakukan investigasi dan memberikan petunjuk kepada tim agar proses pembersihan ini tidak mengganggu atau merusak bangunan lain,” jelasnya.

 

 

 sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: