Diminta Selamatkan Warga dari Ular, Petugas Damkar Malah Diprank Debt Collector Pinjol

Oleh: Bachtiarudin Alam
Senin, 07 Juli 2025 | 18:17 WIB
Ilustrasi petugas pemadam kebakaran. (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Ilustrasi petugas pemadam kebakaran. (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com - Aksi heroik petugas pemadam kebakaran (damkar) dengan respon cepatnya sesaat menerima panggilan pertolongan malah dijadikan sasaran prank oleh orang tidak dikenal (OTK) untuk keperluan yang tidak bertanggung jawab.

Kejadian itu dialami Petugas Damkar, Adi Nugroho yang kala itu mendapatkan permintaan dari Damkar Kota Bekasi untuk mengevakuasi ular di salah satu rumah warga wilayah Setu, Kabupaten Bekasi.

“Wilayahnya Setu, Kabupaten Bekasi. Akhirnya Damkar Kota Bekasi itu dioper lah ke kita kan, ke Damkar Kabupaten. Nah dikasih lah nomor telepon pelapor itu. Kita hubungi, terus dia memberikan alamat rumah sama shareloc,” ujar Adi kepada awak media, Senin (7/7/2025).

Tanpa rasa curiga, Adi bersama timnya segera meluncur ke alamat yang diberikan oleh pelapor. Terlebih, orang yang dihubungi sempat berkata meminta agar petugas bisa segera datang ke lokasi untuk mengevakuasi ular yang besar.

“Cepet pak ularnya gede ini dalam septic tank, kita takut. Gitu (kata pelapor). Makannya kita segera kan luncur ke sana,” ucap Adi sambil tirukan pesan dari pelapor.

Kejanggalan baru lah terjadi saat sampai di lokasi, karena rumah yang diberikan ternyata tidak merasa menghubungi damkar dan tidak ada ular yang harus dievakuasi. Karena hal itu, Adi pun kembali menghubungi orang yang meminta bantuan lewat nomor tertera. 

Saat tersambung, pelapor malah diminta untuk disampaikan kepada pemilik rumah. Sambil pura-pura, pelapor malah meminta agar orang tersebut segera membayar utang. Mendengar perdebatan lewat telepon ini, Adi pun menyadari timnya telah diprank oleh penagih utang atau debt collector (DC) pinjaman online (pinjol).

“Saya aja dia ngaku jadi pemilik rumah gitu. (anggota telpon) 'halo pak saya pemilik rumahnya' (pelapor jawab) 'kamu Iwan ya?' kata dia gitu. terus tau tau dia langsung kata-kata kasar gitu, makian gitu terus, macem-macem lah 'bayar hutang lu',” kata Ade sambil menceritakan percakapan. 

“Akhirnya kita sadar tuh, ini DC (debt collector) pinjol, udah akhirnya kita matiin, kita balik kanan ke Mako,” tambahnya.

Setelah perdebatan itu, Adi dan tim segera kembali ke markas. Di sana, dia kembali menelpon nomor tersebut untuk meminta penjelasan atas aksinya, namun tak dihiraukan sampai nomor pun tak bisa dihubungi kembali.

“Pertama gak diangkat, kedua diangkat, saya bilang 'Pak izin saya dari pemadam kebakaran,' dia cuman bilang 'Ya udah kan, ya udah kan' terus langsung dimatiin gitu. kita telpon-telpon lagi udah gak bisa. (Gak ada minta maaf) nggak ada,” ungkapnya.

Atas kejadian ini, Adi pun masih menunggu koordinasi dengan atasannya apakah akan diambil jalur hukum atau tidak. Karena, keputusan terkait masalah ini masih dalam pembahasan tingkat atasan.

“Kita nanti arahan pimpinan aja lah, pimpinan seperti apa gitu kan,nanti baru lah. soalnya koordinasi antar pimpinan aja itu sih,” tukasnya.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: