Puan Maharani Singgung Serakahnomic, Sebut Perilaku Serakah Ancaman bagi Bangsa

Oleh: Ahda Bayhaqi
Jumat, 15 Agustus 2025 | 11:25 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani dan Presiden Prabowo Subianto. (Foto/Tim Media DPR)
Ketua DPR RI Puan Maharani dan Presiden Prabowo Subianto. (Foto/Tim Media DPR)

BeritaNasional.com - Ketua DPR RI, Puan Maharani menyoroti praktik bisnis ilegal dan eksploitasi sumber daya yang dilakukan sebagian kecil masyarakat, yang menurutnya merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini disampaikan dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR 2025, Jumat (15/8/2025).

Puan mencontohkan praktik tersebut, antara lain tambang ilegal, judi online, narkoba, penyelundupan, dan bisnis ilegal lainnya. Menurutnya, keuntungan yang diraih kelompok ini sudah melampaui batas rasionalitas ekonomi dan nilai peradaban.

"Kita menghadapi kenyataan pahit. Sebagian kecil masyarakat, dengan segala kelebihannya, justru mengeksploitasi rakyat dan sumber daya alam melalui praktik bisnis yang manipulatif: bisnis ilegal, tambang ilegal, judi online, narkoba, penyelundupan, dan lain sebagainya," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Presiden Prabowo Subianto menyebut fenomena ini dengan istilah “serakahnomic”, yang menggambarkan perilaku serakah yang mengancam stabilitas sosial dan ekonomi bangsa. Puan menegaskan bahwa persoalan ini merupakan tantangan serius yang harus ditangani secara bersama.

"Keuntungan mereka sudah melampaui batas rasionalitas ilmu ekonomi dan nilai peradaban. Presiden Prabowo Subianto menyebutnya

dengan istilah tajam: “serakahnomic” sebuah perilaku serakah yang merusak sendisendi kehidupan berbangsa dan bernegara. Ini adalah persoalan serius yang harus kita hadapi bersama," terang dia.

Politisi PDIP ini menambahkan, transformasi ekonomi dan keadilan sosial yang nyata, penegakan hukum yang tegas tanpa pandang bulu, serta kerja kolektif, menjadi kunci dalam mewujudkan transformasi nasional.

"Menghadapi tantangan ini, kita membutuhkan pendekatan yang komprehensif meliputi politik, ekonomi, hukum, budaya, dan komitmen bersama seluruh elemen bangsa," katanya.

"Kita perlu menjalankan transformasi ekonomi dan keadilan sosial yang nyata, penegakan hukum yang tegas dan tidak pandang bulu, serta kerja kolektif dalam mewujudkan transformasi nasional," tandasnya.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: