Ini Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Beserta 5 Fakta Penting!

Oleh: Tim Redaksi
Sabtu, 16 Agustus 2025 | 21:00 WIB
Upacara 17 Agustus di Istana. (Foto/Setneg)
Upacara 17 Agustus di Istana. (Foto/Setneg)

BeritaNasional.com - Tepat 80 tahun lalu, pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia mengukir sejarah dengan memproklamasikan kemerdekaan. 

Momen sakral ini ditandai dengan pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta. 

Peristiwa bersejarah ini tidak terlepas dari kerja keras dan pengorbanan para pahlawan yang merumuskan kemerdekaan, dari pembentukan BPUPKI, PPKI, hingga perdebatan antara golongan tua dan muda.

Berikut ini adalah teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang dibacakan Soekarno:

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.

Di balik momen penting tersebut, ada beberapa fakta menarik seputar teks proklamasi dan detik-detik pembacaannya yang jarang diketahui publik yang dihimpun dari berbagai sumber.

1. Presiden Soekarno Membacakan Teks Proklamasi dalam Keadaan Sakit

Beberapa jam sebelum pembacaan teks proklamasi, Presiden Soekarno masih beristirahat karena kondisi tubuhnya yang tidak prima. Ia diketahui menderita gejala Malaria Tertiana dengan suhu tubuh tinggi. 

Meski demikian, setelah mendapatkan perawatan, ia bergegas bangkit pada pukul 09.00 pagi dan membacakan proklamasi tepat pukul 10.00. Selesai membacakan teks bersejarah itu, ia pun harus kembali ke kamar untuk melanjutkan istirahatnya.

2. Dua Versi Naskah: Klad dan Otentik

Teks proklamasi yang kita kenal memiliki dua versi. Versi pertama adalah teks proklamasi klad, yang merupakan tulisan tangan Ir. Soekarno. Naskah ini adalah hasil gubahan bersama Mohammad Hatta dan Achmad Soebardjo. Versi kedua adalah teks proklamasi otentik, yang merupakan naskah final hasil ketikan dari Sayuti Melik setelah melalui beberapa perubahan.

3. Misteri Tahun ‘05 pada Teks Proklamasi

Banyak yang bertanya mengapa naskah proklamasi menuliskan tahun '05' dan bukan '45'. Faktanya, pada 1945, Indonesia masih berada di bawah kekuasaan Jepang dan menggunakan kalender Kaisar Jimmu. Tahun 1945 dalam kalender Masehi sama dengan tahun 2605 dalam kalender Jepang. Oleh karena itu, tahun '05' yang tertulis pada teks proklamasi adalah singkatan dari tahun 2605.

4. Rekaman Suara Proklamasi yang Bukan Direkam Langsung

Rekaman suara pembacaan teks proklamasi yang sering kita dengar di berbagai tempat bersejarah bukanlah rekaman asli yang dibuat pada 17 Agustus 1945. 

Pada masa itu, teknologi perekaman suara belum tersedia. Peristiwa bersejarah itu hanya diabadikan dalam bentuk foto. Rekaman suara yang kita dengar adalah suara asli Presiden Soekarno yang direkam ulang pada tahun 1951 di studio Radio Republik Indonesia (RRI), atas saran dari salah satu pendirinya, Jusuf Ronodipuro.

5. Asal-Usul Kain Bendera Pusaka

Ada rumor yang mengatakan bahwa Bendera Pusaka Merah Putih dibuat dari kain seprai atau kain tenda warung soto. Namun, sejarah mencatat bahwa kain untuk bendera bersejarah itu diperoleh Fatmawati dari seorang perwira Jepang, Chairul Basri. Kain tersebut diambil dari gudang Jepang di daerah Pintu Air, Jakarta Pusat, dan kemudian dijahit oleh Fatmawati menjadi Bendera Pusaka pertama.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: