Kadin Yakin Kondisi Indonesia Segera Stabil dan Kegiatan Usaha Kembali Normal

BeritaNasional.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie mengatakan, pihaknya yakin kondisi dapat segera stabil demi mengembalikan situasi aman dan kegiatan usaha dapat berjalan normal kembali.
“Kita harus menyampaikan dengan jelas bahwa dunia usaha tidak bergerak dalam ranah politik, namun memiliki kepentingan besar terhadap stabilitas politik dan keamanan agar kegiatan perdagangan, investasi, dan ekonomi daerah tetap hidup dan berkembang,” ujar Anindya.
Ia mengatakan, situasi keamanan di Indonesia dapat memicu inflasi dan menghambat laju pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan laporan dari para pengusaha anggota luar biasa (APL) Kadin yang tergabung dalam 200 asosiasi, pengiriman barang kini mulai terhambat bahkan terhenti akibat terganggunya rantai pasok, dan jaminan keamanan perlu diberikan kepada pelaku ekonomi di setiap simpul jalur distribusi dan di semua sentra produksi.
Selain itu, gangguan keamanan di berbagai kota besar di Indonesia memaksa pemerintah untuk memberlakukan kebijakan bekerja dari rumah (WFH), yang sekaligus berdampak pada pemasukan usaha mikro dan ultra mikro serta pengemudi ojek daring.
“Sektor manufaktur harus tetap berjalan dengan perlindungan yang memadai dari aparat keamanan,” katanya.
Lebih jauh, Kadin pusat dan daerah harus meningkatkan dialog dengan pimpinan lembaga pemerintahan, aparat penegak hukum (APH), dan pimpinan legislatif agar situasi keamanan kembali stabil, serta menggerakkan ekonomi di daerah.
Selain itu, Anindya menilai kepercayaan investor terhadap investasi di Indonesia harus selalu dijaga, karena pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan berawal dari kegiatan investasi di berbagai bidang usaha.
“Oleh karena itu, proses perizinan di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) harus benar-benar dilancarkan sesuai regulasi yang berlaku, tanpa hambatan dan pungutan yang tidak sah. Kementerian lain yang ikut menentukan terbitnya sebuah izin usaha perlu membantu kelancaran proses perizinan,” ujar Anindya.
“Kadin mendukung penuh dan siap bekerja sama dengan pemerintah dan Danantara untuk meningkatkan investasi,” katanya.
Dalam situasi global yang tidak menentu dan kondisi dalam negeri yang masih didera penurunan daya beli masyarakat, lanjut Anindya, juga menghambat kemampuan perusahaan untuk melaksanakan semua kewajibannya.
“Karena itu, para pengurus asosiasi meminta agar pajak, tarif bea masuk, dan harga energi yang terus naik perlu ditelaah lagi. Begitu pula dengan proses perizinan yang kurang lancar. Ini momentum bagi semua pihak untuk mengukur beban masing-masing dan melakukan perbaikan dalam semangat Indonesia Incorporated,” kata Anindya.
Sumber: Antara
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 23 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 21 jam yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu