Dari Trauma Serangan Air Keras ke Liga Champions, Ini Perjalanan Yoane Wissa ke Newcastle

Oleh: Tim Redaksi
Jumat, 12 September 2025 | 09:14 WIB
Yoane Wissa resmi berseragam Newcastle. (Foto/doc. Newcastle)
Yoane Wissa resmi berseragam Newcastle. (Foto/doc. Newcastle)

BeritaNasional.com -  Yoane Wissa hampir meraih mimpinya bermain di Premier League pada 2021, saat akan bergabung dari Lorient ke Brentford. Namun sebulan sebelum transfer itu rampung, ia mengalami insiden mengerikan.

Wissa diserang di rumahnya, dan wajahnya disiram cairan asam. Ia nyaris kehilangan penglihatan, dan kariernya pun sempat terancam. Seorang perempuan kemudian dinyatakan bersalah atas serangan tersebut, serta upaya penculikan anak Wissa, dan dijatuhi hukuman 18 tahun penjara.

Meski mengalami trauma fisik dan mental, Wissa menunjukkan semangat besar untuk bangkit. Hal itu disampaikan langsung oleh Christophe Pelissier, mantan pelatih Lorient, yang menjenguknya di rumah sakit sehari setelah kejadian.

“Walau secara fisik dan mental terpukul, Yoane segera menunjukkan tekadnya untuk tetap berjuang,” ujar Pelissier.

“Yang paling membekas adalah kemauan dan semangat juangnya,” lanjutnya.

Tekad itu terus terbawa sepanjang kariernya. Pada 2019, Wissa masih bermain di laga-laga divisi dua Prancis di hadapan kurang dari 3.000 penonton.

Kini, ia bersiap tampil menghadapi Barcelona di Liga Champions setelah merampungkan transfer senilai £55 juta dari Brentford ke Newcastle United.

Rekan setimnya dulu di Lorient, Pierre-Yves Hamel, mengatakan Wissa tidak pernah mengeluh pasca serangan.

“Setelah insiden itu, dia tidak pernah mengeluh. Ia langsung ingin melangkah ke depan,” kata Hamel.

“Sekarang dia menuai hasil dari kerja kerasnya. Jika Yoane punya tujuan, dia akan kejar sampai dapat,” sambungnya.

Sebagai informasi, ambisi Wissa untuk pindah ke Newcastle sempat memicu kontroversi. Beberapa pekan sebelum transfernya resmi, ia menghapus semua kaitan dengan Brentford dari akun Instagram pribadinya.

Dalam sebuah pernyataan bulan lalu, ia meminta Brentford “menepati janji” dan menuduh klub “menghalangi” kepergiannya secara tidak adil.

Wissa, seperti halnya Alexander Isak di Liverpool, tidak tampil dalam tiga laga awal musim. Perilaku keduanya di media sosial pun menuai sorotan.

Jika fans Newcastle kesal dengan sikap Isak saat ingin pindah, para pendukung Brentford juga kecewa dengan cara Wissa memaksakan kepindahannya ke St James' Park.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: