Berikan Perhatian Khusus Bencana Banjir Bali, Kemensos Salurkan Bantuan dan Santunan

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Jumat, 12 September 2025 | 19:30 WIB
Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming bertemu korban banjir di Kota Denpasar Bali.  (BeritaNasional/Elvis Sendouw/HO Setwapres)
Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming bertemu korban banjir di Kota Denpasar Bali. (BeritaNasional/Elvis Sendouw/HO Setwapres)

BeritaNasional.com -  Pemerintah menyalurkan lebih dari Rp2 miliar untuk kebutuhan logistik dan santunan korban banjir yang menerjang sejumlah wilayah di Bali. 

Pernyataan ini disampaikan Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf saat meninjau langsung para korban banjir di RSUP Prof Ngoerah Bali hari ini.

“Kementerian Sosial sudah menyalurkan lebih dari Rp2 miliar khusus di Bali, (berupa) logistik dan santunan,” ujarnya.

Ia kemudian merinci bantuan yang diberikan kementerianya dibagi merata ke seluruh Bali, tergantung kebutuhan dan hasil pendataan korban, meskipun terdapak daerah yang paling terdampak akibat banji seperti Denpasar, Badung, Gianyar, dan Jembrana.

“Ya untuk semua tidak ada beda-beda, pokoknya semua yang menjadi korban kalau meninggal santunannya Rp15 juta, kalau luka-luka Rp5 juta di luar itu kita memberikan dukungan logistik,” ungkapnya.

Sedangkan dengan logistik yang dipetakan untuk bencana di Bali berupa tenda, kebutuhan makan minum, kebutuhan ibu dan anak, serta obat-obatan juga menjadi prioritas pemerintah.  Pemerintahpusat menaruh perhatian besar atas bencana yang terjadi di Bali, terlebih Presiden Prabowo memberi arahan langsung kepada jajaran terkait untuk menangani hal ini.

Pihaknya sambung dia mengambil peran dalam memastikan kebutuhan evakuasi pada masa-masa awal tanggap darurat bencana, sementara untuk bantuan lain seperti rekonstruksi bangunan dan rehabilitasi masih tahap selanjutnya.

“Kemensos membantu masa-masa kedaruratan ini, ada dapur umum, kemudian ada tempat pengungsian, memberikan layanan psikososial kalau ada anak-anak atau ada orang tua yang memerlukan konseling supaya lebih nyaman tinggal di tempat pengungsian dan terhibur, kemudian nanti bisa pulih kembali tidak trauma, dan santunan untuk yang meninggal maupun yang luka-luka,” kata Mensos.

Jika ada bantuan lain yang masuk, baik dari masyarakat umum maupun pemerintah daerah sehingga menjadi ganda, Mensos Saifullah menilai tidak masalah sebab tiap daerah memang memiliki anggaran untuk bantuan kebencanaan.

“Jadi masa evakuasi, masa kedaruratan, nanti ada masa rehabilitasi, rehabilitasi ini nanti termasuk menghitung kerugian-kerugian harta benda, nanti pemerintah sudah ada program-program untuk itu dikoordinasikan BNPB". (Antara)sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: