Umumkan Peringatan Dini, Hujan Disertai Angin Kencang Landa Sejumlah Daerah

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Jumat, 12 September 2025 | 20:05 WIB
Warga melintas saat hujan di Jalan Minang Kabau, Jakarta, Selasa (12/8/2025).(Beritanasional.com/Oke Atmaja)
Warga melintas saat hujan di Jalan Minang Kabau, Jakarta, Selasa (12/8/2025).(Beritanasional.com/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com -  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan deras disertai angin kencang di sejumlah wilayah Indonesia. 

Hujan deras disertai angin kencang ini berpotensi terjadi di DKI Jakarta dan Nusa Tenggara Barat (NTB) selama seminggu ke depan.

Dalam konfrensi pers, Jumat (12/9/2025) di Jakarta, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati  menyebut potensi hujan lebat ini secara teknis dipicu fase Dipole Mode Index negatif dan anomali OLR yang mendukung pertumbuhan awan hujan.

“Sejumlah fenomena atmosfer aktif seperti Madden Julian Oscillation, gelombang Kelvin, dan Rossby ekuator turut meningkatkan potensi hujan lebat dan angin kencang,” katanya.

Lebih lanjut BMKG secara rinci memprediksi hujan lebat pada 12–14 September berpotensi terjadi di Sumatera Utara, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan, Sulawesi Barat, Maluku, dan Papua.

Sedangkan pada 15–18 September, hujan lebat berpotensi terjadi di Sumatera Utara, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, dan Papua.

Kemudian untuk angin kencang diperkirakan melanda Aceh, Banten, DKI Jakarta, Kalimantan Barat, Maluku, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan.

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat khususnya di wilayah-wilayah yang dipetakan itu waspada terhadap dampak lanjutan dari hujan lebat seperti banjir, longsor, pohon tumbang, gangguan transportasi, hingga gelombang tinggi di laut.

"Pastikan mengikuti perkembangan informasi cuaca resmi dari BMKG, karena jauh lebih mendekati akurat ditopang dengan data-data yang lebih lengkap ketimbang informasi blast yang barangkali sering didapati muncul di laptop atau ponsel itu sifatnya global jadi kurang lengkap dan sering meleset," tukasnya. (Antara)sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: