Profil M. Qodari, Pengamat Politik yang Kini Menjabat Kepala Staf Kepresidenan

Oleh: Tim Redaksi
Rabu, 17 September 2025 | 17:42 WIB
Muhammad Qodari atau akrab disapa M. Qodari resmi dilantik sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP). (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Muhammad Qodari atau akrab disapa M. Qodari resmi dilantik sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP). (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com - Muhammad Qodari atau akrab disapa M. Qodari resmi dilantik sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/9/2025). Sebelumnya, Qodari menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Kepresidenan sejak Oktober 2024.

Adapun, pelantikan ini didasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 96P dan 97P Tahun 2025. Pelantikannya menandai langkah baru bagi sosok yang dikenal luas sebagai pengamat politik dengan analisis tajam terhadap dinamika politik nasional. Berikut, profil M. Qodari yang kini menjabat sebagai KSP.

Lahir di Palembang pada 15 Oktober 1973, Qodari menempuh pendidikan sarjana Psikologi Sosial di Universitas Indonesia. Ia kemudian melanjutkan studi magister di bidang Political Behaviour di University of Essex, Inggris.

Pendidikan doktoralnya diselesaikan di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 2016 dengan disertasi bertajuk “Split-Ticket Voting dan Faktor-Faktor yang Menjelaskannya pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden Indonesia Tahun 2014”. Disertasi itu mendapat predikat sangat memuaskan.

Karier Qodari dimulai sebagai peneliti di Institut Studi Arus Informasi (ISAI) pada akhir 1990-an. Ia kemudian bergabung dengan Center for Strategic and International Studies (CSIS) sebelum berkarier di Lembaga Survei Indonesia (LSI).

Pada 2006, ia mendirikan Indo Barometer dan menjabat sebagai Direktur Eksekutif hingga dikenal sebagai salah satu tokoh penting di dunia lembaga survei Indonesia.

Selain aktivitas akademis dan riset, Qodari kerap tampil di media sebagai pengamat politik. Analisisnya mengenai peta kekuatan partai, dinamika pemilu, hingga kepemimpinan nasional sering dijadikan rujukan publik. Tidak hanya itu, ia juga dikenal sebagai penulis kolom politik di berbagai media nasional.

Namun, kiprahnya tak lepas dari kontroversi. Qodari sempat menggagas wacana tiga periode jabatan presiden dan mendukung gerakan relawan Jokpro2024 yang mendorong duet Joko Widodo–Prabowo Subianto.

Gagasan itu menuai kritik dari berbagai pihak, meski menunjukkan pengaruh besar Qodari dalam wacana politik tanah air.

Kini, dengan jabatan barunya sebagai Kepala Staf Kepresidenan, Qodari dituntut tidak hanya sebagai pengamat, tetapi juga pelaku langsung dalam pemerintahan. Dengan pengalaman panjang di bidang riset, politik, dan komunikasi, ia diharapkan mampu memberikan kontribusi strategis dalam mendukung kebijakan Presiden serta mengelola isu-isu sensitif yang berkembang di masyarakat.

sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: