Teknologi AI Kini Bisa Prediksi Kesehatan Manusia, Mampu Perkirakan Banyak Penyakit hingga 20 Tahun Mendatang

BeritaNasional.com - Dunia medis kembali dikejutkan dengan terobosan teknologi. Sebuah alat kecerdasan buatan (AI) baru yang dijuluki Delphi-2M kini memiliki kemampuan luar biasa untuk memprediksi risiko seseorang terkena lebih dari seribu penyakit, bahkan hingga 20 tahun ke depan. Temuan ini diterbitkan dalam jurnal bergengsi Nature pada Rabu (17/9/2025).
Dilansir dari Xinhua News pada Kamis (18/9/2025), Delphi-2M merupakan lompatan besar sehingga berbeda dengan model AI sebelumnya yang biasanya hanya fokus pada satu penyakit.
Menurut Moritz Gerstung, salah seorang penulis studi dari Pusat Penelitian Kanker Jerman, alat ini bisa membantu dokter mengidentifikasi pasien berisiko tinggi sejak dini. Tujuannya, tindakan pencegahan bisa dilakukan jauh sebelum gejala penyakit muncul.
Delphi-2M bekerja dengan menganalisis riwayat medis seseorang, dikombinasikan dengan faktor-faktor pribadi seperti usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh (BMI), serta kebiasaan gaya hidup seperti merokok dan konsumsi alkohol.
Model ini dilatih menggunakan data kesehatan dari 400 ribu partisipan yang terdaftar di UK Biobank, sebuah basis data biomedis jangka panjang.
Akurasi Tinggi dan Potensi Global
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Delphi-2M tidak hanya setara, tetapi bahkan mengungguli model prediksi penyakit tunggal konvensional.
AI ini juga terbukti lebih akurat dibanding algoritma yang hanya mengandalkan data biomarker.
Ia sangat baik dalam memprediksi penyakit dengan perkembangan yang bisa diperkirakan, termasuk beberapa jenis kanker.
Untuk memastikan kegunaan globalnya, tim peneliti menguji Delphi-2M dengan data kesehatan dari 1,9 juta orang di Registri Pasien Nasional Denmark.
Meskipun sedikit kurang akurat, prediksi untuk kelompok ini tetap menunjukkan potensi alat tersebut di luar data pelatihan aslinya.
Meskipun masih memiliki keterbatasan, seperti fokus pada riwayat penyakit pertama, para peneliti optimistis terus mengembangkan model ini.
Rencananya, mereka akan memperluas pengujian dengan data dari berbagai negara untuk meningkatkan presisi dan relevansi globalnya, menjanjikan masa depan di mana prediksi kesehatan yang proaktif menjadi kenyataan.
OLAHRAGA | 14 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 21 jam yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 12 jam yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu