Insiden Ponpes Al Khozyni, Tim SAR Temukan 5 Korban Selamat

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Kamis, 02 Oktober 2025 | 10:00 WIB
Bangunan Ponpes Al Khozyni runtuh. (BeritaNasional/BNPB)
Bangunan Ponpes Al Khozyni runtuh. (BeritaNasional/BNPB)

BeritaNasional.com -  Upaya pencarian dan pertolongan (search and rescue-SAR) oleh tim gabungan terhadap para korban yang tertimpa reruntuhan salah satu gedung pondok pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo Jawa Timur, kembali membuahkan hasil.

Hari ketiga pascakejadian atau Rabu (1/10/2025) hingga pukul 22.00 WIB sebanyak lima korban  berhasil dievakuasi dalam kondisi masih hidup, namun satu korban dalam keadaan kritis dan memerlukan penanganan medis khusus.

"Seluruh penyintas itu segera dilarikan di RSUD Sidoarjo," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari. 

Di samping itu, tim SAR gabungan juga menemukan dua korban dalam kondisi tidak bernyawa. Penemuan ini sekaligus menambah data jumlah korban meninggal dunia atas insiden yang terjadi akibat kegagalan konstruksi menjadi lima orang. Setelah ditemukan, jenazah langsung dibawa ke RS Siti Hajar.

Pada Rabu malam (1/10/2025) tim SAR gabungan melakukan asesmen ulang untuk memastikan kembali apakah masih terdapat tanda-tanda kehidupan terhadap satu dari enam orang yang sebelumnya diketahui terjebak di balik reruntuhan gedung dalam keadaan masih hidup

Apabila memang masih ditemukan tanda-tanda kehidupan, maka tim akan memaksimalkan pencarian dengan langkah-langkah yang harus diperhitungkan secara matang,

"Karena lokasi korban yang terakhir ini terdeteksi berada di posisi yang cukup sulit dan menantang, sehingga selain keahlian juga dibutuhkan strategi khusus agar korban maupun tim yang bertugas semuanya dapat selamat dalam operasi ini," ungkapnya. 

Dalam kondisi ini, penggunaan alat berat berpotensi menambah risiko semakin tinggi. Sebab, struktur bangunan yang runtuh sangat labil terhadap guncangan. Apabila dipaksakan, dikhawatirkan justru mengancam nyawa.

"Apabila tidak lagi ditemukan adanya tanda-tanda kehidupan, maka BNPB bersama Basarnas dan pemerintah provinsi Jawa Timur, akan mengajak keluarga korban untuk kembali bermusyawarah dan memohon kesediaan dari segala keadaan yang ada" 

Harapannya, babak baru dalam operasi SAR menggunakan alat berat dapat segera dilaksanakan guna mengangkat seluruh korban dengan berbagai kondisi.

Data sementara yang dimutakhirkan per Rabu (1/10/2025) pukul 23.00 WIB, sebanyak 59 korban masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan. Angka tersebut diperoleh dari daftar absensi yang dirilis oleh pihak pondok pesantren, termasuk dari laporan kehilangan pihak keluarga korban. sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: