Petinggi Man United Khawatir Ruben Amorim Akan Mundur di Tengah Tren Negatif

Oleh: Harits Tryan
Kamis, 02 Oktober 2025 | 07:30 WIB
Pelatih Manchester United Ruben Amorim. (Foto/Premier League)
Pelatih Manchester United Ruben Amorim. (Foto/Premier League)

BeritaNasional.com -  Tekanan terhadap pelatih Manchester United, Ruben Amorim, semakin besar setelah serangkaian hasil buruk yang diraih Setan Merah. Manajemen klub dikabarkan khawatir Amorim bisa memilih mundur lebih cepat demi menyelamatkan karier kepelatihannya.

Sejak ditunjuk pada November 2024 lalu, pelatih asal Portugal itu mencatat 18 kemenangan, 12 hasil imbang, dan 19 kekalahan dari 49 pertandingan. Persentase kemenangannya hanya 36,7%, salah satu yang terendah dalam sejarah manajerial United.

Kekalahan 1-3 dari Brentford akhir pekan lalu semakin memperburuk situasi. Dari tujuh pertandingan musim ini di semua kompetisi, Man United sudah menelan empat kekalahan dan kini terpuruk di posisi ke-14 klasemen Premier League dengan tujuh poin dari enam laga.

Meski demikian, pihak klub belum berencana memecat Amorim. Minoritas pemegang saham, Sir Jim Ratcliffe, disebut masih ingin memberi kesempatan satu musim penuh bagi mantan pelatih Sporting Lisbon tersebut. Namun, laporan, menyebutkan sejumlah pejabat internal khawatir Amorim sendiri bisa mengambil langkah mundur akibat derasnya kritik.

Formasi 3-4-3 yang terus digunakan Amorim juga menuai sorotan karena dianggap tidak sesuai dengan kondisi tim. Namun sang pelatih berusia 40 tahun itu menegaskan tidak akan mengubah skemanya.

United akan berusaha bangkit saat menjamu Sunderland pada Sabtu (4/10/2025) sebelum jeda internasional. Secara historis, Setan Merah cukup dominan atas Sunderland dengan empat kemenangan dari lima pertemuan terakhir di Premier League. Sunderland terakhir kali menang di Old Trafford pada Mei 2014 lewat gol tunggal Seb Larsson.

Pertandingan ini diprediksi akan menjadi momen penting bagi Amorim untuk meredakan tekanan sekaligus mengembalikan kepercayaan fans.

Sumber: Sports Molesinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: