Amorim Akui MU Frustrasi: Kesalahan yang Sama Terulang Lagi

Oleh: Harits Tryan
Minggu, 28 September 2025 | 09:29 WIB
Pelatih Manchester United Ruben Amorim. (Foto/Premier League)
Pelatih Manchester United Ruben Amorim. (Foto/Premier League)

BeritaNasional.com - Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, melontarkan kritik keras terhadap performa timnya usai menelan kekalahan dari Brentford. Menurutnya, Setan Merah gagal menunjukkan gaya permainan mereka sendiri dan terlalu banyak terjebak dalam permainan lawan.

“Selalu sama, ketika kami menang masalahnya bukan sistem, ketika kalah masalahnya sistem. Saya pikir kami lebih suka bermain seperti Brentford ingin bermain, dengan bola-bola panjang dan perebutan bola kedua. Kami tidak pernah menemukan ritme permainan kami,” ujar Amorim dalam konferensi pers usai laga dikutip dari laman resmi MU, Minggu (28/9/2025).

Amorim menilai timnya terlalu mudah kebobolan, terutama dari skema transisi yang seharusnya sudah diantisipasi.

“Kami kebobolan dua gol seperti itu. Penalti bisa mengubah segalanya, tetapi secara keseluruhan kami tidak punya kendali atas permainan. Itu yang paling mengecewakan,” tambahnya.

Pelatih asal Portugal itu juga mengungkapkan rasa frustrasinya karena banyak kesalahan yang terjadi sebenarnya sudah diperbaiki dalam sesi latihan.

“Kami mengerjakan semua hal itu sepanjang minggu. Tapi pada akhirnya, kami masih kebobolan dari situasi yang sama. Itu membuat frustrasi,” katanya.

Lebih jauh, Amorim menekankan pentingnya kepribadian dan mentalitas tim ketika menghadapi momen sulit di lapangan. Kekalahan ini menambah tekanan bagi Amorim, yang dituntut untuk segera mengembalikan konsistensi Manchester United agar tetap bersaing di papan atas Liga Inggris musim ini.

“Ketika keputusan tidak berpihak pada kami, ketika momentum tidak menguntungkan, seharusnya kami bisa menguasai bola dan mengendalikan permainan. Itu sesuatu yang saya tahu bisa dilakukan tim ini. Tapi kami perlu lebih banyak kepribadian untuk mengontrol jalannya pertandingan,” tegasnya.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: