Warga Manokwari Diminta Aktif Awasi Program MBG
BeritaNasional.com - Badan Gizi Nasional (BGN) meminta masyarakat Manokwari terlibat aktif mengawasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar tepat sasaran dan memenuhi standar kesehatan bagi seluruh peserta didik.
Perwakilan Direktorat Promosi dan Edukasi Gizi BGN Gusti Yudha mengatakan, partisipasi masyarakat sangat penting karena penerima MBG adalah anak-anak sekolah yang harus mendapatkan makanan aman, segar, dan bergizi.
“Kita semua ikut mengawasi karena yang dapat MBG adalah anak-anak kita sendiri. Jika ditemukan hal-hal negatif dalam penyaluran MBG segera dilaporkan kepada perwakilan BGN Papua Barat,” ujar Gusti.
Ia menjelaskan, makanan MBG memiliki standar ketat, termasuk batas waktu konsumsi maksimal empat jam setelah masak. Jika melewati durasi tersebut, risiko kontaminasi bakteri meningkat dan dapat menyebabkan keracunan.
Untuk menjaga kualitas tersebut, setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) harus memperhatikan waktu distribusi sekaligus standar higienis makanan.
Ia menjelaskan, empat prinsip utama MBG yaitu memenuhi kecukupan kalori bagi penerima manfaat, memperhatikan komposisi gizi seimbang, mendapat standar higienis, dan keamanan pangan.
Setiap menu yang disediakan SPPG juga wajib memenuhi empat komponen gizi: karbohidrat, protein, sayur, serta buah atau serat.
Adapun kebutuhan energi harian dalam menu MBG telah diatur, yakni 328 kkal untuk siswa TK/PAUD, 368,8–531 kkal untuk SD, 531 kkal untuk SMP, dan 762,5 kkal untuk SMA.
Karena itu, setiap dapur SPPG wajib memperkerjakan seorang ahli gizi untuk memastikan standar tersebut terpenuhi.
Ia mengatakan, program MBG merupakan bagian dari upaya pemerintah mewujudkan Generasi Emas 2045.
Program ini dirancang untuk meningkatkan status gizi dan kesehatan anak sekolah, sekaligus mengatasi persoalan stunting, anemia, dan ketimpangan akses pangan di berbagai daerah, termasuk Papua Barat.
Gusti menambahkan bahwa masyarakat dapat berperan tidak hanya sebagai pengawas, tetapi juga penyedia bahan pangan lokal melalui koperasi atau BUMDes untuk mendukung kebutuhan dapur MBG yang sangat besar setiap hari.
Sumber: Antara
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
EKBIS | 12 jam yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu







