Sinopsis dan Fakta Menarik Film Pengkhianatan G30S/PKI yang Kembali Diputar Trans TV

Oleh: Tim Redaksi
Jumat, 03 Oktober 2025 | 20:00 WIB
Cuplikan Film G30SPKI. (Foto/istimewa)
Cuplikan Film G30SPKI. (Foto/istimewa)

BeritaNasional.com - Bioskop Trans TV kembali menayangkan salah satu film paling fenomenal dalam sejarah perfilman Indonesia, Pengkhianatan G30S/PKI. Film legendaris garapan sutradara Arifin C. Noer ini dijadwalkan tayang pada Sabtu (4/10/2025) malam.

Film yang pertama kali dirilis pada 1984 ini merupakan produksi Pusat Produksi Film Negara (PPFN) dengan dukungan penuh pemerintah Orde Baru. Selama bertahun-tahun, Pengkhianatan G30S/PKI menjadi salah satu film yang paling sering diputar di televisi nasional, terutama menjelang peringatan G30S.

Hadirnya sejumlah aktor papan atas Tanah Air seperti Amoroso Katamsi, Umar Kayam, Ade Irawan, Syubah Asa, hingga Alex Komang membuat film ini semakin kuat dalam menggambarkan peristiwa kelam Indonesia pada tahun 1965.

Keuntungan Saat Pertama Tayang di Bioskop

Saat pertama kali diputar di bioskop pada 1984, film Pengkhianatan G30S/PKI langsung menyedot perhatian masyarakat luas. Ribuan orang rela antre di berbagai kota besar untuk menyaksikan film yang saat itu dianggap wajib ditonton. Tidak hanya sukses dari sisi jumlah penonton, film ini juga menghasilkan keuntungan besar dan menjadi salah satu film dengan capaian komersial tertinggi di Indonesia pada dekade 1980-an.

Kesuksesan tersebut membuat film ini semakin dikenal luas. Apalagi, dukungan pemerintah menjadikannya film wajib tonton setiap tahun di sekolah-sekolah maupun televisi nasional. Dengan begitu, film ini bukan hanya memberi dampak finansial, tetapi juga berperan besar dalam membentuk memori kolektif bangsa pada era Orde Baru.

Fakta Menarik Film Pengkhianatan G30S/PKI

Ada beberapa fakta menarik yang membuat film ini tetap jadi bahan perbincangan hingga kini:

Wajib Tayang di Televisi Nasional

Pada masa Orde Baru, film ini menjadi tontonan wajib setiap tanggal 30 September malam. Tujuannya adalah memperkuat narasi resmi pemerintah mengenai peristiwa G30S/PKI.

Durasi Terpanjang dalam Perfilman Indonesia

Film ini memiliki durasi hingga 4 jam 30 menit, menjadikannya salah satu film terpanjang yang pernah diproduksi di Indonesia.

Dramatisasi Detail dan Ikonik

Visualisasi yang disajikan terasa sangat dramatis, mulai dari penculikan para jenderal, suasana mencekam di rumah mereka, hingga adegan penemuan jenazah di Lubang Buaya yang dianggap paling ikonik.

Menuai Kontroversi Pasca-Reformasi

Setelah reformasi, banyak pihak mengkritik film ini karena dianggap hanya menampilkan satu sudut pandang sejarah. Meski demikian, setiap kali ditayangkan di televisi, animo masyarakat masih tetap tinggi.

Sinopsis Lengkap Film Pengkhianatan G30S/PKI

Film ini membuka ceritanya dengan gambaran kondisi politik Indonesia pada 1965, ketika ketegangan antara Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan Angkatan Darat semakin memanas. Intrik politik dan rencana kudeta oleh kelompok Gerakan 30 September (G30S) menjadi inti kisah.

Pada malam 30 September hingga dini hari 1 Oktober 1965, sejumlah jenderal Angkatan Darat diculik dari kediaman mereka. Adegan-adegan penculikan ini divisualisasikan dengan detail yang penuh dramatisasi, memperlihatkan suasana tegang dan mencekam.

Para jenderal yang diculik kemudian dibawa ke sebuah lokasi rahasia dan mengalami perlakuan kejam. Sementara itu, di tubuh Angkatan Darat terjadi kekosongan kepemimpinan. Situasi inilah yang kemudian menghadirkan sosok Mayor Jenderal Soeharto, yang digambarkan tegas dan cepat mengambil alih komando.

Operasi militer pun dilancarkan untuk menumpas gerakan tersebut. Adegan penyerangan markas hingga perebutan kembali kekuasaan digambarkan dengan intens, menghadirkan ketegangan sepanjang film.

Puncaknya, jenazah tujuh jenderal ditemukan di Lubang Buaya, sebuah sumur tua yang kini menjadi lokasi bersejarah. Adegan ini menjadi salah satu bagian paling membekas, karena menutup kisah dengan narasi bahwa kudeta berhasil digagalkan dan Angkatan Darat berhasil mengembalikan kendali negara.

Jadwal Tayang Ulang di Trans TV

Bagi penonton yang ingin kembali menyaksikan film legendaris ini, Trans TV menyiapkan jadwal tayang ulang pada Sabtu, 4 Oktober 2025, pukul 23.00 WIB. Dengan penayangan ini, publik diajak kembali menelusuri salah satu peristiwa paling kontroversial dalam sejarah Indonesia melalui medium film.

(Rep/Novia Amelia)

sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: