Kereta Cepat Tidak Bebani Negara, Menkeu Percaya Danantara Bisa Tanggung

Oleh: Tim Redaksi
Rabu, 15 Oktober 2025 | 21:09 WIB
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (Beritanasional/Oke Atmadja)
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (Beritanasional/Oke Atmadja)

BeritaNasional.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan keyakinannya bahwa Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) memiliki kapasitas untuk melunasi utang proyek kereta cepat “Whoosh”.

“Sudah saya sampaikan (ke Rosan Roeslani), kenapa? Karena kan Danantara terima dividen dari BUMN kan, hampir Rp80 sampai Rp90 triliun kan. Itu cukup untuk menutup yang Rp2 triliun bayaran tahunan untuk kereta api cepat,” kata Purbaya, usai pertemuan dengan CEO BPI Danantara Rosan Roeslani serta sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Wisma Danantara, Rabu (15/10/2025).

“Soal Whoosh mereka bilang, akan pelajari lagi dan akan propose ke kita seperti apa. Kalau saya bilang saya sudah putus, bukan itu ya, ya kira-kira nanti kita tunggu deh seperti apa studinya,” ujarnya lagi.

Ia menambahkan bahwa klausul-klausul kontraktual soal kewajiban pembayaran sangat penting agar tidak membebani pemerintah.

“Tapi yang jelas, saya tanya ke beliau tadi, apakah di klausulnya ada yang bayar harus pemerintah? Kan yang penting, saya tahu CDB (China Development Bank), saya pernah diskusi, nego sama CDB juga dulu, mereka yang penting struktur pembayarannya clear, jadi harusnya nggak ada masalah kalau Danantara bayar juga,” 

Selain itu, Purbaya juga merasa optimistis bahwa pendapatan dan dana yang dikelola BPI Danantara akan terus meningkat dari tahun ke tahun.

“Saya yakin uangnya akan lebih banyak di situ, sekian puluh triliun akan lebih dan sebagian akan ditaruh di obligasi, punya saya lagi, punya pemerintah lagi,” ucapnya.

Ia juga sempat menyoroti struktur investasi BPI Danantara yang sebagian dialokasikan ke obligasi, dan mempertanyakan keahlian dalam pengelolaan portofolio tersebut.

“Saya tadi sempat kritik, kalau Anda taruh obligasi segitu banyak di pemerintah, keahlian Anda apa? Tapi mereka bilang, ini kan hanya tiga bulan terakhir ini, karena kan nggak sempat untuk buat proyek. Ke depan akan mereka perbaiki, sehingga yang di obligasi akan minim dan lebih banyak di proyek-proyek yang mendorong pertumbuhan ekonomi,” ucapnya.

Mengenai utang kereta cepat “Whoosh”, Purbaya mengungkap bahwa Rosan mengatakan akan mempelajari kembali usulan pembayaran oleh Danantara.

Purbaya menjelaskan bahwa keputusan akhir akan diambil setelah hasil kajian lengkap dan setelah mendapat arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: