Laika, Kisah Anjing Pertama di Luar Angkasa yang Tak Pernah Kembali ke Bumi

Oleh: Tim Redaksi
Minggu, 02 November 2025 | 17:07 WIB
Laika, anjing pertama di luar angkasa. (Foto/doc. Sputnik)
Laika, anjing pertama di luar angkasa. (Foto/doc. Sputnik)

BeritaNasional.com -  Laika adalah seekor anjing betina campuran Siberian Husky dan Terrier yang berasal dari jalanan Moskow, Uni Soviet (kini Rusia).

Kisahnya bermula dari kehidupan sederhana di jalan, sebelum akhirnya terpilih menjadi bagian dari misi luar angkasa Sputnik 2 pada 3 November 1957, momen yang kemudian mengubah sejarah umat manusia.

Tubuh Laika yang kecil, sifatnya yang tenang, dan ketahanannya terhadap udara dingin menjadikannya kandidat ideal bagi para ilmuwan Soviet.

Saat itu, dunia tengah berada di masa perlombaan antariksa antara Uni Soviet dan Amerika Serikat, dan misi Laika menjadi langkah berani untuk membuktikan bahwa makhluk hidup bisa bertahan di luar angkasa.

Laika, Sang Anjing Luar Angkasa

Pelatihan Ketat Menjelang Peluncuran Sputnik 2

Sebelum diterbangkan, Laika menjalani program pelatihan intensif. Ia dibiasakan hidup di ruang sempit yang menyerupai kapsul pesawat, terbiasa dengan kebisingan mesin roket, serta disimulasikan dalam kondisi gravitasi nol.

Para ilmuwan percaya bahwa anjing jalanan memiliki daya tahan fisik dan mental yang lebih kuat, karena terbiasa hidup di kondisi keras dan ekstrem.
Selama masa pelatihan, Laika menunjukkan ketangguhan luar biasa, membuatnya dipilih sebagai kandidat utama untuk misi bersejarah tersebut.

Laika, Si Anjing Pertama di Luar Angkasa

3 November 1957: Saat Laika Menjadi Pionir Luar Angkasa

Pada pagi hari 3 November 1957, dunia menyaksikan peluncuran roket Sputnik 2 dari Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan.

Di dalamnya, Laika menempati kapsul kecil yang dilengkapi oksigen, makanan, dan sistem pendingin sederhana.
Peluncuran berlangsung sukses dan Laika pun resmi menjadi makhluk hidup pertama yang mencapai orbit bumi.

Namun, di balik keberhasilan itu, tersimpan kenyataan pahit. Teknologi kala itu belum memungkinkan untuk membawa makhluk hidup kembali ke bumi.

Beberapa jam setelah mencapai orbit, suhu di dalam kapsul meningkat drastis akibat kerusakan sistem pendingin, dan Laika diperkirakan meninggal karena panas dan stres.

Warisan Ilmiah dan Jejak Abadi Laika

Meski misi Sputnik 2 berakhir tragis, pengorbanan Laika meninggalkan jejak monumental dalam dunia sains dan eksplorasi ruang angkasa.

Data yang dikumpulkan dari misinya memberikan pemahaman penting tentang respon biologis makhluk hidup terhadap kondisi luar angkasa, menjadi landasan bagi penerbangan manusia ke orbit.

Empat tahun setelahnya, Yuri Gagarin berhasil menjadi manusia pertama di luar angkasa, sebuah pencapaian yang tak lepas dari kontribusi besar Laika.

Sebagai bentuk penghargaan, pemerintah Rusia mendirikan Monumen Laika di Moskow pada tahun 2008. Patung itu menggambarkan sosok anjing kecil berdiri di atas roket, simbol keberanian dan pengorbanan yang abadi.

Laika, Simbol Keberanian dan Pengorbanan

Lebih dari sekadar hewan percobaan, Laika kini diingat sebagai simbol keberanian, dedikasi, dan pengorbanan dalam sejarah ilmu pengetahuan.

Kisahnya menggambarkan bagaimana upaya manusia untuk menjelajahi ruang angkasa selalu disertai harga yang harus dibayar.

Meski hidupnya berakhir di orbit, nama Laika akan selamanya terukir dalam catatan sejarah sebagai pionir kecil yang membuka jalan bagi peradaban manusia menembus batas bumi.

(Rep/Shafira)sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: