7 Warga Meninggal Dunia Pasca Banjir di Kabupaten Kudus

Oleh: Harits Tryan Akhmad
Selasa, 19 Maret 2024 | 18:46 WIB
Banjir yang melanda Kudus, Jawa Tengah. (foto/BPBD Kudus)
Banjir yang melanda Kudus, Jawa Tengah. (foto/BPBD Kudus)

Indonesiaglobe.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus melaporkan tujuh warga meninggal dunia imbas bencana banjir yang terjadi Kabupaten Kudus, Jawa Tengah sejak Kamis (14/3/2024) yang lalu. 

Hal itu diungkap Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Kudus, Munaji, dirinya mengatakan total ada tujuh orang warga Kabupaten Kudus yang meninggal dunia akibat banjir yang terjadi kali ini.

“Tenggelam enam dan kesetrum saat banjir satu,” kata Munaji saat dikonfirmasi, Selasa (19/3/2024).

Adapun rinciannya satu orang tenggelam dan terperosok di Persawahan Temulus, tiga orang tenggelam di Persawahan Kirig, satu orang tenggelam di dekat tanggul Sungai dan satu orang terseterum listrik saat berada di sekitar tiang listrik yang tergenang banjir.

“Satu orang tenggelam di Persawahan Dukuh Goleng pada hari ini pukul 16.00, sehingga 7 orang meninggal akibat banjir,” lanjut Munaji.

Merujuk laporan yang dikeluarkan pada Senin (18/3) sore, banjir masih menggenangi lima kecamatan yang ada di Kabupaten Kudus, antara lain Kecamatan Mejobo, Jati, Undaan, Jekulo dan Kaliwungu. Peristiwa ini berdampak pada 13.586 KK / 39.272 jiwa dan 1.287 KK / 4.188 jiwa di antaranya mengungsi ke tempat pengungsian dan ke rumah kerabat yang lebih aman. Selain itu 6.523 unit rumah warga dan 2.295 hektar sawah turut terendam banjir.

BPBD Kabupaten Kudus beserta tim gabungan hingga hari ini masih melakuan evakuasi dan monitoring di lokasi terdampak, menyalurkan kebutuhan logistik bagi warga, pendampingan psikososial dan penanganan medis bagi warga yang membutuhkan.

Adapun tempat pengungsian tersebar di 25 titik, antara lain Balai Desa Gulang, Balai Desa Payaman, Balai Desa Jati Wetan, Balai Desa Kedungdowo, TPQ Khuriyatul Fikri Paslor, GKMI Tanjungkarang, Gedung DPRD, Gedung JHK Kudus, dan Pasar Saerah.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: