PKS Klaim NasDem Sambut Baik Duet Anies Baswedan-Sohibul Iman di Pilgub Jakarta

Oleh: Lydia Fransisca
Selasa, 02 Juli 2024 | 19:48 WIB
Anies Baswedan bersama dengan Sohibul Iman. (Foto/pks.id).
Anies Baswedan bersama dengan Sohibul Iman. (Foto/pks.id).

BeritaNasional.com - Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid (HNW) mengungkapkan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh merespons positif soal duet Anies Baswedan dan Sohibul Iman di Pilkada Jakarta 2204.

HNW mengatakan, sinyal positif ini ia ketahui usai Presiden PKS Ahmad Syaikhu bertemu dengan Surya Paloh.

"Itu sudah dikomunikasikan dengan Pak Surya Paloh dan beliau memberikan sinyal yang sangat positif," kata HNW kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (2/7/2024).

Selanjutnya, lanjut HNW, Presiden PKS itu bakal berkomunikasi kembali dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Seperti yang diketahui, PKS, PKB, dan Partai NasDem berkoalisi di Pemilu 2024 dengan mengusung Anies dan Cak Imin.

"Pak Syaikhu kan sudah mencoba berkomunikasi tapi karena Cak Imin baru pulang dari haji mungkin beberapa hari ke depan akan ada komunikasi," ujar HNW.

Diberitakan sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membagikan cerita soal keputusannya mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon gubernur (bacagub) dalam Pilkada Jakarta.

Di balik pengusungan tersebut, terdapat dua tawaran yang diberikan PKS kepada Anies jika ia ingin didorong maju Pilkada.

Tawaran pertama adalah Anies bergabung menjadi kader PKS. Jika menjadi kader, Anies bebas memilih siapapun sebagai bacawagub yang akan mendampinginya.

"Kalau jadi kader PKS, maka ketika dia menjadi cagub, dia adalah representasi PKS beneran sehingga dia bisa memilih wakil gubernur dari mana-mana, terserah. Itu pilihan pertama kalau pak Anies mau diusung PKS," kata Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta M. Taufik Zoelkifli (MTZ), Rabu (26/6/2024).

Lalu, tawaran kedua adalah Anies tak usah menjadi kader. Namun, PKS meminta bacawagubnya dari kader internal partai 

Dengan dua tawaran itu, ternyata Anies memilih pilihan kedua. Oleh karena itu, ia tidak menjadi kader PKS dan menyerahkan bacawagubnya dipilih oleh partai pemenang Pileg di Jakarta itu.

"Kayaknya ini Pak Anies memilih pilihan kedua. Ya sudah. DPP sudah menawarkan itu, Kemudian pak Anies memilih yang kedua, maka diduetkan (dengan Sohibul). Begitulah yang saya dengar," ungkap MTZ.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: