Kisah Perundungan di Binus Simprug, Anak Ketua Partai Diduga Terlibat

Oleh: Panji Septo R
Selasa, 17 September 2024 | 17:48 WIB
Ilustrasi perundungan. (BeritaNasional/Freepik)
Ilustrasi perundungan. (BeritaNasional/Freepik)

BeritaNasional.com -  Siswa Binus Simprug yang merupakan korban perundungan berinisial RE (16) mengaku mendapat perundungan verbal dari anak orang-orang yang berkuasa.

Hal itu diutarakan RE saat Komisi III DPR RI saat membuka audiensi untuk mendengarkan pernyataan korban perundungan tersebut, Selasa (17/9/2024).

Menurut RE, para perundung membanggakan diri sambil membeberkan sosok ayah mereka yang merupakan petinggi partai politik hingga penegak hukum.

“'Lu harus bisa ngelayanin kita semua. Lu tau gak bapak kita siapa? Dia bapaknya Ketua Partai. Bapak dia DPR. Bapak dia MK,’” ujar RE dalam audiensi.

Dirinya juga mengaku mendapat perundungan dari seorang anak berinisial M karena ayahnya seorang ketua umum partai politik.

“Lalu, ketua geng ini mengakui, 'Lu jangan macem-macem. Bapak gue Ketua Partai sekarang.' Bapak yang berinisial A. Anak yang berinisial M mengaku dan mengatakan itu kepada saya,” tuturnya.

Saat ditanya apakah anak ketua partai tersebut melakukan pemukulan, RE menampik. Akan tetapi, ia mengatakan M merundung secara verbal.

“Dia tidak memukul saya, tapi dia secara intens membully saya secara verbal. Dia selalu bersekongkol dengan gengnya. Selalu menghancurkan mental saya,” kata dia.

Padahal dirinya tak masalah apabila siswa lain tak ingin berteman dengannya. Sebab, ia mengaku hanya ingin belajar dan membanggakan orang tuanya.

Selain menerima banyak ancaman, RE juga mengaku diperlakukan seperti binatang oleh para perundung tersebut.

“Mereka itu benar-benar memperlakukan saya seperti binatang. Saya ditertawakan, saya dibilang banci,” ucapnya.

“Setiap jalan saya baru naik lift, di pagi hari saya baru mau masuk ke kelas, saya langsung diketawakan dan dibilang, 'Lihat tuh banci datang. Lihat tuh, orang kampung bau sampah datang,’” imbuhnya.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: