Inilah Asal Usul dan Makna Festival Kue Bulan

Oleh: Tarmizi Hamdi
Rabu, 18 September 2024 | 02:00 WIB
Ilustrasi kue bulan. (Foto/Freepik)
Ilustrasi kue bulan. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Festival Kue Bulan merupakan tradisi ritual masyarakat China Kuno setiap tanggal 15 bulan ke-8 berdasarkan perhitungan kalender lunar China. Ini adalah masa dimana jarak bulan dan bumi menjadi sangat dekat dan melambangkan bersatunya matahari (matahari) dan perempuan (bulan).

Sejarah tradisi Kue Bulan ini dimulai dari kebiasaan para petani yang memohon kepada Dewa Bumi agar diberi musim yang baik sekaligus sebagai rasa syukur terhadap Dewa yang telah memberikan hasil panen yang melimpah.

Tradisi lain menyebutkan asal usul Kue Bulan berkaitan dengan Legenda seorang pemanah yang memanah 9 matahari dari 10 matahari yang ada.

Pemanah tersebut dianggap berjasa menyelamatkan bumi dari kekeringan sehingga diangkat menjadi Raja. Suatu hari Raja tersebut diberi obat mujarab yang bisa membuatnya naik ke langit dan menjadi Dewa.

Obat tersebut diberikannya kepada sang permaisuri untuk disimpan. Seorang pegawai istana yang mengetahui hal tersebut kemudian ingin mencurinya dari sang Ratu saat Raja tidak ada di tempat.

Karena tidak bisa melawan, sang Ratu kemudian memilih untuk meminum obat mujarab tersebut dan kemudian mulai terbang ke atas dan mendarat ke bulan.

Raja yang mengetahui hal tersebut sangat bersedih dan kemudian membangun sebuah altar lengkap dengan berbagai persembahan untuk mengenang sang istri tercinta.

Inilah awal masyarakat kuno China mulai memberikan persembahan kepada dewi bulan, persembahan berupa kue bulan, anggur dan buah semangka

Makna Perayaan Festival Kue Bulan

Festival Kue Bulan, juga dikenal sebagai “Mid-Autumn Festival,” memiliki makna yang dalam dalam budaya Tionghoa.

Festival ini dirayakan setiap tahun pada tanggal 15 bulan ke-8 dalam kalender lunar, yang biasanya jatuh pada bulan September atau Oktober dalam kalender Gregorian. Beberapa makna utama dari Festival Kue Bulan adalah:

Penghormatan kepada Bulan Purnama:
Festival ini merupakan perayaan tradisional untuk mengagumi dan merayakan bulan purnama yang indah. Bulan purnama dianggap sebagai simbol kebijaksanaan, kesempurnaan, dan persatuan keluarga.

Persatuan Keluarga:
Festival Kue Bulan adalah saat yang penting bagi keluarga untuk berkumpul bersama. Momen ini menjadi kesempatan bagi anggota keluarga yang mungkin terpisah untuk saling berkumpul dan merayakan persatuan mereka.

Kesyukuran dan Panen:
Festival ini awalnya adalah perayaan panen, ketika orang-orang Tionghoa mengucapkan terima kasih kepada dewa-dewa atas panen yang melimpah. Kue bulan yang khas adalah simbol keberlimpahan hasil bumi.

Legenda Hou Yi dan Chang’e:
Festival Kue Bulan juga terkait dengan legenda Hou Yi, pemanah legendaris, dan istrinya Chang’e yang mengisap eliksir keabadian dan terbang ke bulan. Oleh karena itu, festival ini juga merayakan cinta, pengorbanan, dan keabadian.

Makanan Tradisional:
Kue bulan adalah hidangan khas yang selalu ada dalam perayaan ini. Kue bulan biasanya berbentuk bulat, melambangkan keluarga yang utuh, dan berisi berbagai isian seperti kacang, pasta manis, atau telur. Makanan ini disantap bersama keluarga sambil menikmati bulan purnama.

Secara keseluruhan, Festival Kue Bulan adalah perayaan yang merayakan keluarga, persatuan, kesyukuran, dan legenda budaya Tionghoa yang kaya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: