Sejak Oktober 2023, Korban Tewas di Gaza Tembus 67 Ribu Jiwa

Oleh: Tim Redaksi
Minggu, 05 Oktober 2025 | 02:00 WIB
Kondisi warga Gaza yang membutuhkan bantuan. (Foto/UNRWA)
Kondisi warga Gaza yang membutuhkan bantuan. (Foto/UNRWA)

BeritaNasional.com - Otoritas kesehatan di Jalur Gaza pada Sabtu (4/10/2025) melaporkan bahwa jumlah korban tewas warga Palestina akibat serangan berkelanjutan Israel sejak 7 Oktober 2023 telah melampaui angka 67 ribu jiwa.

Dilansir dari Xinhua News pada Sabtu, total 67.074 orang tewas dan 169.430 orang terluka sejak pecahnya perang. 

Dalam laporan terpisah yang sangat memprihatinkan, pihak berwenang juga mencatat adanya dua anak yang meninggal dalam 24 jam terakhir akibat kelaparan dan malnutrisi.

Dengan tambahan ini, jumlah total kematian yang disebabkan oleh kekurangan pangan telah mencapai 459 orang, di mana 154 di antaranya adalah anak-anak.

Laporan mengenai peningkatan jumlah korban ini muncul meskipun ada pernyataan Israel yang mengindikasikan kemungkinan pengurangan operasi militer. 

Pengurangan ini menyusul seruan keras dari mantan Presiden AS Donald Trump agar Israel menghentikan pemboman, serta persetujuan prinsip dari Hamas untuk membebaskan semua sandera.

Namun, Angkatan Udara Israel justru dilaporkan melakukan serangkaian serangan udara intensif di Kota Gaza pada Sabtu pagi.

Para saksi mata juga melaporkan adanya penembakan oleh pasukan Israel terhadap puluhan warga sipil. 

Penembakan tersebut terjadi ketika warga sipil berusaha melakukan perjalanan dari Gaza selatan menuju bagian utara Jalur Gaza melalui koridor Netzarim, di dekat Jalan Rashid.

Peringatan Militer Israel dan Kesaksian Warga

Sementara serangan berlanjut, tentara Israel mengeluarkan pernyataan pada hari Sabtu yang memperingatkan penduduk agar tidak kembali ke wilayah utara Wadi Gaza, dengan alasan area tersebut "masih merupakan zona pertempuran berbahaya." 

Mereka mendesak warga sipil untuk menggunakan Jalan Rashid jika ingin bergerak ke selatan.

Seorang warga di lingkungan Shati, Kota Gaza, menggambarkan kondisi malam hari yang mencekam. 

Ia menyebutnya sebagai "salah satu malam paling keras dalam beberapa minggu terakhir, dengan ledakan dan penembakan terus berlanjut hingga dini hari."

Perlu diketahui, Israel melancarkan operasi militer besar-besaran di Gaza sejak 7 Oktober 2023, sebagai respons atas serangan mendadak oleh Hamas di Israel selatan yang menurut otoritas Israel menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyebabkan penangkapan lebih dari 250 sandera.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: