PBB Minta Israel Patuhi Hukum Maritim Usai Intersepsi Armada Bantuan Gaza

Oleh: Tim Redaksi
Jumat, 03 Oktober 2025 | 16:00 WIB
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) (Foto/Pixabay)
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (3/10/2025) secara terbuka mendesak Israel untuk menghormati hukum maritim internasional dan memastikan tidak ada warga sipil yang cedera menyusul serangan terhadap Global Sumud Flotilla (GSF). 

Armada kemanusiaan yang membawa bantuan ke Jalur Gaza tersebut telah diserang dan disita oleh Angkatan Laut Israel.

Juru Bicara PBB Farhan Haq dalam konferensi pers menegaskan bahwa prioritas utama organisasi tersebut adalah keselamatan para aktivis di atas kapal.

“Tentu, kami meyakini hukum laut internasional harus ditegakkan,” ujar Farhan Haq. 

PBB berharap para penumpang diperlakukan adil dengan menghormati hak dan martabat mereka.

Menanggapi pertanyaan apakah tindakan Israel melanggar hukum, Haq memberikan jawaban diplomatis. 

"Kami memahami Hukum Laut, dan kami yakin semua negara harus mematuhinya," tuturnya.

Meskipun menyadari klaim Israel mengenai koridor keamanan, Haq menekankan bahwa hal tersebut tidak mengesampingkan keselamatan warga sipil.

"Bagi kami, prioritasnya adalah memastikan tidak ada seorang pun yang berada di kapal kemanusiaan ini yang terluka," tegasnya.

PBB juga menegaskan dukungan penuh terhadap upaya kemanusiaan ini. 

“Kami ingin semua upaya mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza didukung penuh,” kata Haq. 

"Kami yakin bahwa orang-orang yang hanya membawa bantuan kemanusiaan seharusnya tidak diserang,” tuturnya.

Ditanya apakah armada tersebut merupakan bentuk provokasi atau eskalasi, Haq menjawab singkat, 

“Tidak. Kami tidak menganggap armada itu eskalasi, tetapi kami menyadari bagaimana konsekuensi ini terjadi di darat dan di perairan,” paparnya.

Ratusan Aktivis Ditahan dan Puluhan Kapal Disita

Penyelenggara GSF mengonfirmasi bahwa Angkatan Laut Israel menyerang armada tersebut pada Rabu malam saat mendekati pantai Gaza dan menahan setidaknya 443 aktivis.

Komite Internasional untuk Menembus Blokade di Gaza (ICBSG) melaporkan bahwa 22 kapal telah diserang dan disita oleh Israel, sementara 19 kapal lainnya diyakini telah diserang.

Armada yang berlayar sejak akhir Agustus ini merupakan yang pertama dalam beberapa tahun terakhir melibatkan sekitar 50 kapal dan ratusan pendukung sipil yang membawa bantuan medis dan kemanusiaan.

Peristiwa ini terjadi di tengah blokade Israel yang telah berlangsung hampir 18 tahun terhadap Gaza, yang kini menampung sekitar 2,4 juta penduduk. 

Blokade yang semakin diperketat sejak Maret lalu telah memicu bencana kelaparan di wilayah kantong Palestina tersebut.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: