Apa Itu Toxic Positivity? Istilah bagi Orang yang Selalu Berpikir Positif

Oleh: Tarmizi Hamdi
Kamis, 03 Oktober 2024 | 02:14 WIB
Ilustrasi sikap toxic positivity. (Foto/ADAA.org)
Ilustrasi sikap toxic positivity. (Foto/ADAA.org)

BeritaNasional.com - Apa itu toxic positivity? Istilah ini pantas disematkan kepada orang yang kerap berpikir positif secara terus-menerus dalam berbagai peristiwa. 

Pola perilaku ini menuntut seseorang atau lingkungan untuk selalu berpikir positif dan mengabaikan emosi negatif. 

Menurut psikiater Rahul Rai Kakkar yang dilansir dari laman Healthshot, perilaku tersebut tidak sehat karena tidak melibatkan penekanan emosi negatif dan hanya berfokus pada mempertahankan sikap positif.

Sikap ini dapat berdampak buruk pada kesehatan mental, seperti menyebabkan stres, depresi, gangguan cemas, dan gangguan mental lainnya.

Seseorang yang terjebak di dalam toxic positivity akan memiliki pemikiran bahwa berpikir positif hanyalah satu-satunya solusi untuk mengatasi semua masalah yang ada. 

Perilaku tersebut bisa dipengaruhi oleh pemikiran sendiri ataupun tekanan dari orang lain.

Toxic positivity terlalu mementingkan hal positif dan menolak atau mengesampingkan segala bentuk emosi negatif atau kesulitan yang sedang dialami. Beberapa contoh dibawah ini adalah pemikiran-pemikiran yang memiliki potensi untuk berkembang menjadi pola pikir toxic positivity, antara lain adalah:

Menasehati seseorang yang baru saja kehilangan orang terkasihnya bahwa segala hal yang terjadi memiliki alasan tertentu.

Membandingkan keadaan buruk seseorang dengan keadaan diri sendiri yang dianggap lebih buruk.

Menuntut diri sendiri untuk terus mendapatkan pencapaian baru tanpa memikirkan kesulitan yang mungkin akan dihadapi.

Menanamkan pikiran “lihat sisi positifnya” ke diri sendiri setiap mengalami keadaan buruk.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: