PSSI: Program Naturalisasi Timnas Indonesia Dapat Ditiru oleh Cabang Olahraga Lain
BeritaNasional.com - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga mengatakan bahwa program naturalisasi bagi pemain diaspora yang dilakukan oleh pihaknya bisa ditiru federasi cabang olahraga (cabor) lainnya.
Hal tersebut dikatakan Arya merujuk hasil survei Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyampaikan mayoritas responden pun sependapat dengan kebijakan naturalisasi yang dilakukan Ketua Umum PSSI Erick Thohir.
Sebanyak 71,5 persen dari 1.200 responden yang tersebar di 38 provinsi menyatakan setuju dan sangat setuju dengan langkah Erick menaturalisasi sejumlah pemain keturunan di berbagai negara untuk membela timnas.
Arya melanjutkan, berbagai kebijakan yang dilakukan Ketum PSSI dalam mentransformasi sepakbola Indonesia dan berdampak dengan melesatnya prestasi Timnas di level Asia, dinilai Arya menjadi daya tarik para pemain diaspora untuk membela Merah Putih.
"Ketika pak Erick memimpin PSSI, program prestasi Timnas jadi prioritas awal, sehingga dukungan optimal diarahkan ke sana. Termasuk PSSI menambah pemain naturalisasi seperti Jay Idzes, Nathan Tjoe A On,” ujar Arya dikutip dari laman PSSI, Kamis (7/11/2024).
"Hasilnya, prestasi Timnas melesat. Peringkat FIFA naik. Respon publik bagus karena mereka jadi idola. Pemain juga bangga membela Merah Putih," imbuh dia.
Maka dari itu, kata Arya, ekosistem tersebut sengaja dibangun oleh PSSI dan bisa dilakukan oleh federasi cabang olahraga lainnya, sehingga Indonesia berprestasi.
"Nah, ekosistem inilah yang sekarang menjadi daya tarik para pemain diaspora. Upaya pak Erick dan PSSI membangun ekosistem diaspora ini, menurut saya bisa ditiru sektor-sektor lain, " tambah Arya.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 14 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
HUKUM | 14 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 23 jam yang lalu