Penjualan Barang Mewah Diperkirakan Turun secara Global

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Jumat, 15 November 2024 | 02:30 WIB
Ilustrasi penjualan barang mewah (Foto/LV)
Ilustrasi penjualan barang mewah (Foto/LV)

BeritaNasional.com - Sektor barang mewah diperkirakan akan tumbuh antara nol persen dan empat persen pada nilai tukar konstan pada tahun 2025, didukung oleh penjualan di Eropa dan Amerika, dengan China diperkirakan baru akan pulih pada paruh kedua tahun 2025.

Perusahaan Konsultan Bain & Company menyatakan, penjualan barang mewah global akan turun dua persen pada tahun 2024 yang dicatat sebagai salah satu tahun terlemah untuk penjualan barang mewah global.

Dalam laporannya yang diawasi secara seksama mengenai pasar global, Bain memperkirakan penurunan penjualan sebesar 20-22 persen terjadi di China. Penjualan barang mewah menyusut setelah mengalami lonjakan selama bertahun-tahun sebelum pandemi yang dipicu oleh orang kaya dan kelas menengah yang sedang tumbuh.

"Perkiraan tersebut termasuk dampak akibat pergerakan mata uang. “Ini adalah yang pertama kalinya industri barang mewah pribadi mengalami penurunan sejak krisis 2008-2009 dengan pengecualian pandemi,” kata mitra Bain, Federica Levato, kepada kantor berita Reuters.

Dikutip dari VOA, studi yang dirilis belum lama ini kemungkinan akan meningkatkan kekhawatiran di kalangan investor bahwa penurunan di sektor barang mewah, yang telah menjatuhkan saham-saham seperti LVMH dan Kering, mungkin akan lebih lama dan lebih dalam dari yang diantisipasi.

"Penjualan global barang-barang pribadi mewah antara lain mencakup pakaian, aksesori, dan produk kecantikan, diperkirakan akan datar dengan nilai tukar konstan selama musim liburan, dengan kinerja China yang masih negatif," tambah Levato.

Pergeseran oleh merek-merek untuk menempatkan produk mereka dalam kisaran harga yang lebih tinggi, ditambah melemahnya kepercayaan konsumen di tengah perang, kesulitan ekonomi Republik Rakyat China (RRT), dan pemilihan umum di seluruh dunia, telah membuat banyak konsumen, terutama konsumen yang lebih muda, tidak melakukan pembelian.

“Basis konsumen mewah telah menurun sebanyak 50 juta selama dua tahun terakhir, dari total sekitar 400 juta konsumen,” kata Levato.

Prospek pertumbuhan pasar sebagian bergantung pada pilihan strategi merek, termasuk dalam hal harga.

Berbeda dengan barang-barang pribadi, pengeluaran mewah untuk pengalaman, seperti perhotelan dan makan, diperkirakan akan meningkat tahun ini.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: