Ini Makna Mendalam Logo Muhammadiyah

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Senin, 18 November 2024 | 16:02 WIB
logo Muhammadiyah (BeritaNasional/Wikipedia)
logo Muhammadiyah (BeritaNasional/Wikipedia)

BeritaNasional.com -  Setiap 18 November diperingati sebagai Peringatan Milad Muhammadiyah. Pada 2024 ini organisasi Islam tersebut berusia ke-112 tahun. 

Berikut makna logo Muhammadiyah ddengan tokoh kharismatiknya KH Ahmad Dahlan. 

Logo Muhammadiyah dibuat oleh anak KH Ahmad Dahlan, yaitu KH Siraad Dahlan. Putra pertama KH Ahmad Dahlan ini memang memiliki darah seni. Ia dikenal sebagai pelukis dan ahli kaligrafi (menulis Arab dengan khat).

KH Siraad Dahlan membuat logo Muhammadiyah saat awal berdirinya organisasi tersebut sekitar tahun 1912.
Logo itu melambangkan matahari dengan 12 sinar berwarna putih di tengahnya.

Kemudian dibubuhi tulisan Muhammadiyah dengan dua kalimat syahadat yang melingkari dan dasarnya berwarna hijau. Selain menciptakan lambang Muhammadiyah, ia juga menciptakan beberapa logo kongres sebagai berikut.

Kongres ke-17 (12-20 Februari 1928) di Yogya
Kongres ke-18 (30 Januari-5 Februari 1929) di Solo
Kongres ke-19 (14-21 Maret 1930) di Bukittinggi
Kongres ke-20 (8-16 Mei 1931) di Yogya
Kongres ke-21 (1-7 Mei 1932) di Makassar
Kongres ke-28 (19-25 Juli 1939) di Medan
Kongres ke-30 (24-29 Desember 1941) di Purwokerto


Ikhwal Nama Muhammadiyah
1. Arti Lambang Matahari
Melansir situs resmi SMK Muhammadiyah 4 Yogyakarta, matahari menjadi simbol keinginan KH Ahmad Dahlan yang berharap Muhammadiyah menjadi organisasi yang mencerahkan hati. KH Ahmad Dahlan ingin ajaran Islam dijalankan berdasarkan Al-Qur'an dan sunah.

Sehingga terbentuk masyarakat yang utama atau masyarakat madani, yang berarti orang beriman, berbudi pekerti luhur, jujur, adil, menghormati sesama manusia, mencintai semua makhluk hidup, dan melakukan amal baik.

2. Makna Tulisan Muhammadiyah
Muhammadiyah dalam logo tersebut berarti organisasi Muhammadiyah adalah kelompok orang yang ingin mengikuti sunah Nabi Muhammad SAW.

Tulisan ini dilingkari dua kalimat syahadat, yang artinya menunjukkan orang-orang Muhammadiyah ingin mempertahankan tauhid dan pengikut Muhammad SAW.

3. Makna Sinar Matahari Berwarna Putih
Sinar matahari putih diambil dari warna kesukaan Nabi Muhammad SAW. Juga terinspirasi doa "Allahuma naqqini minal khathaya kama yunaqats tsaubu al abyadhu minaddanas", yang artinya "Ya Allah, bersihkan hamba dari segala kesalahan sebagaimana kain putih yang telah dibersihkan dari kotoran".

Sinar putih berarti sinar bersih yang menyinari sehingga membuat hati terang dan pikiran tercerahkan. Seperti dakwah Islam yang dilakukan dengan niat tulus, maka agama yang disebarkan akan mencerahkan.

KH Ahmad Dahlan berharap setiap anggota Muhammadiyah menyampaikan agama Islam (berdakwah amar makruf nahi munkar) dengan hati murni dan tanpa pamrih, dan hanya mengharap rida Allah semata-mata.

4. Makna Warna Hijau
Warna hijau dipilih berdasarkan firman Allah dalam surat Ar-Rahman ayat 76, Al-Insan ayat 21, dan Kahfi ayat 31. Di mana, Allah akan selalu memberikan warna hijau kepada orang-orang baik dan Muslim yang selalu melakukan amal baik. Berikut suratnya.

QS Ar-Rahman Ayat 76

Mereka bertelekan (bersandar) pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah.

QS Al-Insan Ayat 21

Mereka memakai pakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih.

Sejarah Berdirinya Muhammadiyah pada 111 Tahun yang Lalu
QS Al-Kahfi Ayat 31

Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga Adn, mengalir sungai-sungai di bawahya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat-istirahat yang indah.

Muhammadiyah menggambarkan hijau sebagai sesuatu yang baru, segar, damai, teduh, dan menenteramkan. Ajaran dan amal saleh selalu menghasilkan rahmat bagi lingkungan (rahmatan lil' alaimin).sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: