Ketum Muhammadiyah Apresiasi Kebijakan Prabowo di Sektor Pembangunan SDM

Oleh: Tim Redaksi
Minggu, 17 Agustus 2025 | 04:00 WIB
Ketum Muhammadiyah Haedar Nashir. (Foto/Dok Muhammadiyah)
Ketum Muhammadiyah Haedar Nashir. (Foto/Dok Muhammadiyah)

BeritaNasional.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengapresiasi kebijakan politik Presiden Prabowo Subianto yang memprioritaskan pembangunan sumber daya manusia (SDM) berkualitas.

Pernyataan ini disampaikan Haedar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Menurut Haedar, fokus pada SDM, keberpihakan pada rakyat kecil, dan penegakan kedaulatan bangsa adalah langkah yang patut diapresiasi dari Presiden Prabowo.

“Patut diapresiasi political will (kebijakan politik) Presiden Prabowo Subianto yang fokus pada pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas, mendorong para pengusaha besar agar peduli bangsa, memihak sepenuhnya rakyat kecil, menegakkan kedaulatan bangsa, serta terobosan kebijakan lainnya yang berbasis Astacita,” kata Haedar yang dikutip dari Antaranews pada Sabtu (16/8/2025).

Haedar menekankan bahwa 80 tahun kemerdekaan bukan sekadar seremoni, melainkan mandat sejarah untuk mewujudkan tujuan luhur para pendiri bangsa. Ia bersyukur atas kemajuan yang telah dicapai Indonesia selama ini.

“Alhamdulillah dalam perjalanan 80 tahun Indonesia Merdeka, terdapat banyak kemajuan di berbagai bidang kehidupan. Pendidikan, kesehatan, sosial, politik, ekonomi, kehidupan beragama, dan dimensi kehidupan lainnya memberi banyak harapan bagi masa depan Indonesia,” ujarnya.

Mengingat kompleksitas era modern, Haedar berharap generasi muda, khususnya milenial dan gen-Z, dapat menjadi harapan bangsa dalam melanjutkan estafet perjuangan.

Ia menilai, langkah dan kebijakan politik Presiden Prabowo harus membawa angin segar dan diwujudkan demi Indonesia yang bersatu, berdaulat, dan sejahtera.

Guru Besar Sosiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu juga menegaskan bahwa keberanian politik Presiden tidak boleh berhenti pada wacana, melainkan harus diikuti oleh seluruh jajaran pemerintahan.

“Yang terpenting, seluruh kementerian dan institusi pemerintahan hingga ke daerah mengikuti satu irama, sehingga memberikan jalan dan harapan baru bagi masa depan Indonesia yang lebih maju setelah 80 tahun merdeka,” ucap Haedar.

Ia mengingatkan para petinggi negara agar menjadikan amanat konstitusi sebagai pedoman utama. Menurutnya, mandat rakyat bukanlah sarana untuk memperkaya diri, melainkan untuk mengabdi.

“Khusus bagi para petinggi negeri di seluruh struktur pemerintahan, jadikan Indonesia merdeka sebagai mandat untuk mengabdi sepenuh hati dalam menjalankan perintah konstitusi. Lindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan penuh tanggung jawab untuk memberi dan bukan meminta,” tuturnya.

Di akhir pernyataannya, Haedar mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjadikan kemerdekaan bukan hanya simbol, tetapi gerakan nyata menuju Indonesia maju.

“Mari wujudkan Indonesia yang ‘Bersatu berdaulat, rakyat sejahtera, dan Indonesia maju’ sebagaimana tema hari ulang tahun kemerdekaan ke-80 tahun ini,” tandasnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: