Prabowo Jelaskan Alasan Besarnya Alokasi APBN untuk Pendidikan di KTT G20

Oleh: Tim Redaksi
Selasa, 19 November 2024 | 17:09 WIB
Momen Presiden Prabowo hadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Janeiro, Brasil. (Foto/Tim Prabowo)
Momen Presiden Prabowo hadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Janeiro, Brasil. (Foto/Tim Prabowo)

BeritaNasional.com -  Presiden RI, Prabowo Subianto, mengungkapkan alasan mengapa alokasi terbesar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia diberikan pada sektor pendidikan.

Hal ini disampaikan oleh Prabowo dalam pernyataan pada sesi pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Rio de Janeiro, Brasil, Senin (18/11) waktu setempat, atau Selasa siang WIB.

"Dalam anggaran saya, saya menghabiskan persentase yang sangat besar untuk pendidikan. Karena saya yakin pendidikan akan membawa kita keluar dari kemiskinan," kata Prabowo.

Prabowo juga menekankan bahwa bagi negara seperti Indonesia, mengatasi kemiskinan dan kelaparan merupakan hal yang sangat penting bagi kepentingan nasional. Oleh karena itu, ia menempatkan porsi terbesar dalam APBN untuk pendidikan.

“Pendidikan dapat membawa kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat kita,” ujar dia.

Di depan para pimpinan negara-negara anggota G20, Prabowo pun menekankan bahwa program makanan bergizi gratis untuk anak-anak sangat penting bagi strategi pemerintah dalam mengentaskan kelaparan dan kemiskinan.

"Makanan gratis untuk anak-anak kami adalah bagian penting dari strategi kami. Ini juga merupakan bagian dari pemberdayaan generasi muda kami agar dapat memahami manfaat pendidikan," kata Prabowo.

Adapun, Prabowo mengungkapkan optimisme bahwa pemerintah bisa mengatasi kelaparan di Indonesia, di mana saat ini tercatat sebanyak 25 persen anak-anak di Indonesia kelaparan setiap hari.

Selain itu, Presiden berkomitmen untuk mengatasi kekurangan pangan dalam kurun waktu tiga tahun, mencapai swasembada pangan dalam empat tahun, dan berkontribusi pada aliansi global dalam melawan kemiskinan dan kelaparan pada lima tahun mendatang.

“Kami sangat optimistis bisa mengatasi kelaparan di Indonesia. Saya berencana untuk mengatasi kekurangan pangan dalam tiga tahun, swasembada energi dalam empat tahun, dan dalam lima tahun kami yakin dapat berkontribusi pada aliansi global melawan kemiskinan dan kelaparan,” jelasnya.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: