Indonesia Ikut BRICS untuk Jembatani Kepentingan Negara Maju dan Berkembang

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Minggu, 26 Januari 2025 | 05:00 WIB
Indonesia gabung BRICS (Foto/Australia international affairs)
Indonesia gabung BRICS (Foto/Australia international affairs)

BeritaNasional.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono mengatakan, keikutsertaan Indonesia di blok ekonomi BRICS, selain menggalang manfaat ekonomi, juga merupakan upaya menjembatani perbedaan kepentingan negara maju dan berkembang di berbagai forum multilateral.

“Indonesia ingin menggalang kerja sama dan kolaborasi dengan negara tetangga, negara sahabat di kawasan, serta komunitas global,” ujar Sugiono saat menjadi pembicara dalam diskusi panel “Navigating Asia’s Hotspot” dalam rangka Forum Ekonomi Dunia (WEF) 2025 di Davos-Klosters, Swiss.

Sugiono mengatakan, Indonesia terus memajukan pendekatan yang konstruktif dalam kolaborasi RI di tingkat global, termasuk melalui keikutsertaan dalam BRICS.

Ia mengatakan, diplomasi Indonesia di bawah Presiden Prabowo Subianto akan diarahkan untuk mewujudkan kedaulatan Indonesia serta kesejahteraan bagi rakyat sebagaimana diamanahkan UUD 1945.

“Prasyarat untuk pertumbuhan adalah perdamaian dan stabilitas. Itulah sebabnya, Indonesia membuka diri untuk bekerja sama karena kami memiliki kewajiban untuk mendukung prioritas nasional dan melayani rakyat Indonesia,” kata Sugiono.

Sementara itu, Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta yang juga menjadi pembicara dalam diskusi panel, mengapresiasi kiprah diplomasi Indonesia dan peran RI dalam membantu aksesi Timor Leste sebagai anggota penuh ASEAN.

Ikut serta pula Ketua DPR Filipina Martin Romualdez, ketua lembaga Council on Foreign Relations (CFR) Michael Froman, dan CEO Zurich Insurance Group untuk kawasan Asia Pasifik dalam diskusi panel tersebut.

Selain menjadi pembicara pada sesi panel soal upaya menavigasi konflik di Asia Pasifik tersebut, Menlu RI juga berpartisipasi dalam diskusi diplomasi mengenai isu Myanmar.sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: