Prochlorococcus: Bakteri Kecil Penghasil Oksigen yang Menghubungkan Lautan

BeritaNasional.com - Prochlorococcus, bakteri terkecil di dunia, mungkin tidak terlihat oleh mata telanjang, tetapi perannya sangat besar. Bakteri ini menghasilkan 10-20% oksigen di atmosfer Bumi, menjadikannya salah satu organisme fotosintetik paling penting di planet ini.
Namun, penelitian terbaru mengungkapkan bahwa Prochlorococcus tidak bekerja sendirian. Mereka terhubung melalui struktur misterius bernama nanotube, yang memungkinkan pertukaran nutrisi dan informasi dengan bakteri lain, seperti Synechococcus.
Nanotube: Jaringan Komunikasi Bakteri Laut
Nanotube adalah struktur tipis yang terbuat dari membran sel, pertama kali ditemukan pada bakteri Bacillus subtilis pada tahun 2011. Struktur ini memungkinkan bakteri saling terhubung dan bertukar materi seperti asam amino, enzim, dan bahkan racun.
Penemuan nanotube pada Prochlorococcus dan Synechococcus oleh tim peneliti di Universitas Córdoba, Spanyol, membuka pandangan baru tentang bagaimana bakteri laut berinteraksi.
“Kami awalnya skeptis, tetapi setelah serangkaian tes, kami yakin ini adalah nanotube,” kata María del Carmen Muñoz-Marín, salah satu peneliti. Timnya menggunakan berbagai metode pencitraan, termasuk mikroskop elektron dan flow cytometer, untuk memastikan bahwa struktur ini bukanlah artefak.
Mengapa Bakteri Laut Membutuhkan Nanotube?
Prochlorococcus dan Synechococcus hidup di lingkungan laut yang luas dan bergolak. Dengan genom yang kecil, mereka bergantung pada pertukaran nutrisi untuk bertahan hidup. Nanotube memungkinkan mereka berbagi sumber daya tanpa kehilangan nutrisi ke arus laut.
“Ini seperti solusi alami untuk masalah mereka,” jelas Christian Kost, ahli ekologi mikroba dari Universitas Osnabrück, Jerman. “Dengan nanotube, nutrisi tidak hilang atau dimakan oleh bakteri lain.”
Implikasi Besar bagi Ekosistem Laut
Penemuan ini mengubah cara kita memandang bakteri laut. Alih-alih sebagai individu yang terisolasi, Prochlorococcus dan Synechococcus ternyata membentuk jaringan kolaboratif yang kompleks. Interaksi ini mungkin memengaruhi proses global seperti produksi oksigen dan penyerapan karbon di lautan.
“Kita sering menganggap bakteri sebagai organisme tunggal, tetapi mereka bisa bekerja sama seperti biofilm,” kata Conrad Mullineaux, ahli mikrobiologi dari Queen Mary University of London.
Tantangan dan Pertanyaan ke Depan
Meski penemuan ini menarik, masih banyak yang harus dipelajari. Misalnya, bagaimana bakteri membentuk nanotube di lingkungan laut yang dinamis? Apa saja nutrisi yang mereka pertukarkan? Tim peneliti kini berkolaborasi dengan ahli nutrisi laut untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini.
Prochlorococcus dan Synechococcus, dua bakteri kecil yang sering diabaikan, ternyata memainkan peran besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut.
Melalui nanotube, mereka tidak hanya bertukar nutrisi tetapi juga menghubungkan dunia mikroba yang sebelumnya dianggap terisolasi. Penemuan ini membuka pintu bagi pemahaman baru tentang bagaimana kehidupan di Bumi saling terhubung.
8 bulan yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
HUKUM | 12 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 13 jam yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
HUKUM | 13 jam yang lalu
OLAHRAGA | 21 jam yang lalu
HUKUM | 10 jam yang lalu