Zelensky Dapat Dukungan dari Para Pemimpin Eropa setelah Debat Sengit dengan Trump

BeritaNasional.com - Para pemimpin Eropa menyatakan dukungan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky setelah perdebatan sengit dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Gedung Putih.
Dilansir dari BBC News pada Minggu (2/3/2025), para pemimpin dari Jerman, Prancis, Spanyol, Polandia, dan Belanda menyampaikan dukungan mereka melalui media sosial yang kemudian dibalas oleh Zelensky dengan ungkapan terima kasih.
Zelensky saat ini berada di London untuk menghadiri pertemuan puncak yang diselenggarakan oleh Perdana Menteri Inggris Sir Keir Starmer, yang menurut Downing Street "tetap memberikan dukungan penuh terhadap Ukraina".
Ketegangan antara Trump dan Zelensky terjadi dalam pertemuan di Ruang Oval pada Jumat (28/2/2025) waktu setempat.
Dalam perdebatan tersebut, Trump meminta Zelensky untuk membuat kesepakatan dengan Rusia "atau kami keluar".
Trump juga menyatakan bahwa Zelensky tidak cukup berterima kasih atas dukungan militer dan politik dari AS serta memperingatkan bahwa Ukraina sedang "berjudi dengan Perang Dunia Ketiga".
Dukungan dari Para Pemimpin Eropa
Setelah insiden di Gedung Putih, sejumlah pemimpin dunia menyatakan dukungan mereka untuk Ukraina. Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan pihaknya teguh mendukung sekaligus membantu Ukraina untuk mendorong pemberian sanksi kepada Rusia.
"Ada agresor Rusia. Ada korban Ukraina. Kami benar membantu Ukraina dan memberi sanksi kepada Rusia tiga tahun lalu, hingga kini terus melakukannya," paparnya.
Perdana Menteri Belanda Dick Schoof menegaskan bahwa negaranya mendukung Ukraina "lebih dari sebelumnya.
"Kami menginginkan perdamaian abadi dan mengakhiri perang agresi yang dimulai oleh Rusia. Demi Ukraina dan rakyatnya, dan demi Eropa," ucapnya.
Kanselir Jerman yang akan lengser, Olaf Scholz, menyatakan bahwa tidak ada yang lebih menginginkan perdamaian daripada warga Ukraina.
Sementara itu, penggantinya, Friedrich Merz, menegaskan bahwa pihaknya mendukung Ukraina dan mengingatkan agar dunia tidak mencampuradukkan antara agresor dan korban dalam perang ini.
Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menyebut pertikaian antara Trump dan Zelensky sebagai sesuatu yang tak terkatakan serta menyamakannya dengan mimpi buruk.
"Era baru keburukan telah dimulai dan menyatakan akan mendorong langkah-langkah yang memungkinkan Ukraina untuk menahan agresi Rusia, bahkan jika AS menarik dukungannya, sehingga Ukraina dapat mencapai perdamaian yang adil dan bukan kapitulasi," katanya.
Sementara itu, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menyatakan dukungannya kepada Ukraina. Perdana Menteri Polandia Donald Tusk juga menyampaikan pesan serupa. "Yang terhormat Zelensky, teman-teman Ukraina yang terhormat, Anda tidak sendirian," tandasnya.
Dukungan Global
Selain Eropa, dukungan terhadap Ukraina juga datang dari berbagai belahan dunia. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menegaskan bahwa Kanada "akan terus mendukung Ukraina dan warga Ukraina dalam mencapai perdamaian yang adil dan abadi".
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengunggah pernyataan bahwa negaranya "dengan bangga mendukung rakyat Ukraina yang pemberani dalam perjuangan mereka untuk mempertahankan kedaulatan mereka dari kebrutalan agresi Rusia dan dalam mendukung hukum internasional".
Dukungan serupa juga datang dari Kepala Uni Eropa Antonio Costa dan Ursula von der Leyen, yang dalam pernyataan bersama menegaskan bahwa Zelensky "tidak pernah sendirian". Mereka berjanji untuk "terus bekerja sama dengan Ukraina demi perdamaian yang adil dan abadi".
Selain itu, para pemimpin dari Austria, Belgia, Kroasia, Denmark, Estonia, Finlandia, Irlandia, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Moldova, Rumania, Swedia, dan Slovenia juga menyampaikan pesan dukungan untuk Ukraina.
Namun, Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban memilih untuk mendukung Trump. Dalam unggahannya, ia menulis: "Orang kuat menciptakan perdamaian, orang lemah menciptakan perang. Hari ini Presiden @realDonaldTrump berdiri dengan berani demi perdamaian. Meskipun sulit bagi banyak orang untuk menerimanya. Terima kasih, Tuan Presiden!"
Sikap NATO
Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengatakan bahwa ia telah berbicara dengan Zelensky dua kali setelah pertemuan di Gedung Putih. Meskipun ia tidak mengungkap isi pembicaraan tersebut, ia menyampaikan bahwa ia mengingatkan Zelensky untuk "menghormati" apa yang telah dilakukan Trump untuk Ukraina sejauh ini. Rutte juga menyarankan agar Zelensky "menemukan cara" untuk memulihkan hubungannya dengan mitranya dari AS.
Dukungan global terhadap Ukraina semakin menguat di tengah ketegangan antara Trump dan Zelensky. Dengan pernyataan yang datang dari berbagai pemimpin dunia, jelas bahwa banyak negara tetap berdiri di belakang Ukraina dalam perjuangannya melawan agresi Rusia.
Pertikaian di Ruang Oval memicu dukungan bagi Zelensky dari sekutu utama Eropa, termasuk Prancis dan Jerman.
Dalam perdebatan sengit di Gedung Putih, Trump dan Zelensky beberapa kali saling menyela selama diskusi yang awalnya direncanakan sebagai pendahuluan untuk penandatanganan kesepakatan mineral. Wakil Presiden AS JD Vance, yang juga hadir dalam pertemuan tersebut, turut terlibat dalam perdebatan.
Konferensi pers yang dijadwalkan setelah pertemuan tersebut akhirnya dibatalkan, dan Zelensky diminta meninggalkan Gedung Putih sebelum kesepakatan mineral dapat ditandatangani.
8 bulan yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu