Deretan Tradisi Lebaran di Berbagai Daerah Indonesia

Oleh: Tim Redaksi
Minggu, 30 Maret 2025 | 06:32 WIB
Tradisi grebek syawal. (Foto/Kemenparekraf).
Tradisi grebek syawal. (Foto/Kemenparekraf).

BeritaNasional.com - Setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh, umat Islam merayakan kemenangan dengan penuh suka cita dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran. Seperti halnya bulan Ramadan yang disambut dengan antusias, Idul Fitri juga dirayakan dengan kebahagiaan dan kehangatan.

Setiap daerah di Indonesia memiliki tradisi Lebaran yang unik, mencerminkan budaya dan kepercayaan yang telah diwariskan secara turun-temurun. Setiap tradisi tersebut mengandung makna yang indah dan mendalam. Berikut adalah beberapa tradisi Lebaran dari berbagai daerah di Indonesia yang sarat makna.

1. Pawai Kendaraan Hias (Sumatera Utara)

Tradisi yang dilakukan di Sumatera Utara yakni dengan pawai kendaraan hias, terutama di Kabupaten Asahan dan Kota Medan. Masyarakat menghias kendaraan-kendaraan dengan ornamen Islami dan berkeliling kota sambil mengumandangkan takbir. 

2. Pawai Obor (Sulawesi)

Pada beberapa daerah di Sulawesi, malam takbiran merayakan dengan pawai obor. Masyarakat berkeliling sambil membawa obor dan mengumandangkan takbir, perayaan ini disimbolkan kebersamaan serta semangat dalam menyambut hari kemenangan. 

3. Grebeg Syawal (Yogyakarta)

Tradisi Grebeg Syawal ini diselenggarakan oleh Keraton Yogyakarta. Hasil bumi disusun menjadi gunung yang kemudian diarak dari keraton menuju Masjid Agung, lalu dibagikan kepada masyarakat sebagai simbol rasa syukur. 

4. Meriam Karbit (Pontianak)

Pontianak, Kalimantan Barat, melakukan tradisi Meriam Karbit dengan menyalakan meriam yang menggunakan karbit sebagai bahan bakarnya. Suara dentuman meriam menambah semarak suasana di malam takbiran. 

5. Meugang (Aceh) 

Tradisi Meugang dilakukan dengan menyembelih hewan dan membagikan dagingnya kepada masyarakat, terutama masyarakat yang kurang mampu. Tradisi ini sebagai bentuk rasa syukur dan kebersamaan menjelang Hari Raya Idul Fitri. 

6. Ronjok Sayak (Bengkulu)

Masyarakat Bengkulu mempunyai tradisi Ronjok Sayak, yakni dengan menyalakan api melalui tumpukan serabut kelapa setinggi satu meter. Tradisi ini sebagai ungkapan syukur dan doa untuk arwah keluarga yang telah meninggal. 

7. Tumbilotohe (Gorontalo)

Di Gorontalo, masyarakat nya mempunyai tradisi Tumbilotohe yang berarti "menyalakan lampu". Di malam takbiran, ada ribuan lampu dipasang di tanah lapang, menciptakan pemandangan yang indah dan terang benderang. 

Setiap tradisi tersebut mencerminkan budaya Indonesia dalam merayakan malam takbiran, serta memperkuat rasa kebersamaan dan syukur masyarakat. 

(Nadira Lathiifah)sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: